21 November 2025 13:09
Kabupaten Tanggamus, Lampung Tengah berupaya mengoptimalkan sumber daya desa melalui program industrialisasi desa. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan nilai jual hasil pertanian lokal sekaligus memperkuat kedaulatan pangan daerah.
Bupati Tanggamus Saleh Asnawi menjelaskan bahwa industrialisasi desa berfokus pada hilirisasi hasil produksi pertanian yang ada di desa.
"Industrialisasi desa yang dimaksud adalah industrialisasi hasil pertanian yang ada di desa. Jadi, hasil produksi daripada masyarakat desa, misalnya ubi kayu, bisa menjadi keripik singkong, itu kan sudah ada nilai tambah," ujar Saleh Asnawi, dikutip dari Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Jumat, 21 November 2025.
Tanggamus dikenal sebagai daerah pertanian yang sangat subur dengan komoditas unggulan seperti kopi, cengkeh, lada, dan coklat. Pemda saat ini tengah memberikan pencerahan dan edukasi kepada masyarakat mengenai cara menghilirisasi hasil bumi mereka agar memiliki nilai tambah.
Fokus Kedaulatan Pangan
Selain industrialisasi, Pemkab Tanggamus memprioritaskan kedaulatan pangan. Bupati Saleh Asnawi menyebut ketahanan pangan adalah modal dasar bagi kehidupan masyarakat desa.
Upaya yang dilakukan adalah mengedukasi masyarakat mengenai metode penanaman yang tepat dan berfokus pada komoditas tertentu. Masyarakat diarahkan untuk menanam secara fokus, misalnya, seribu meter untuk tanam cabai, agar memiliki nilai jual yang tinggi dan efisien.
"Pelan-pelan sudah kita lakukan, misalnya petani harus fokus. Kadang-kadang mereka hanya punya tanah lima ribu meter, tetapi segala macam bibit ditanam di tanah tersebut, sehingga tidak ada yang fokus bisa dihilirisasi," ujar Saleh Asnawi.
Untuk mendukung program ini, dibutuhkan bantuan infrastruktur seperti perbaikan saluran irigasi dan peralatan pertanian, serta modal. Pemda aktif meminta bantuan dari pemerintah pusat, sejalan dengan program swasembada pangan nasional.