Cerita Perjuangan Pemadam Kebakaran Berjibaku dengan Api

Menjadi petugas pemadam kebakaran bukan jadi perkara mudah. Berbagai pekerjaan mengancam nyawa harus dilewati. Salah satunya adalah Okta Triansyah yang menjadi Wakil Perwira Operasi yang terlibat dalam tugas evakuasi di Glodok Plaza.

Selama 21 tahun bertugas, Okta Triansyah paham betul risiko dari pekerjaannya. Sejak pagi, ia telah mulai bertugas mengatur personel dan memberikan arahan kepada beberapa anak buahnya dalam tugas pembersihan puing-puing dan evakuasi korban pada hari ketiga pasca-kebakaran besar di Glodok Plaza, Jakarta Barat.

Ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi seorang pemadam kebakaran. Mulai dari fisik hingga mental.
 

Baca juga: Evakuasi Korban Kebakaran Glodok Plaza Terkendala Puing Bangunan

Yang paling berat dalam tugasnya, kata Okta, adalah penyelamatan korban. Khususnya yang memerlukan penanganan serius untuk tetap tenang sekaligus menenangkan korban di situasi yang genting. Hal ini tentunya butuh kekuatan mental yang luar biasa.

"Pemadam kebakaran ini penuh dengan risiko. Saat terjadi kebakaran, saat dalam keadaan bahaya, seluruh masyarakat atau orang-orang dalam lokasi tersebut menjauhi risiko, kami malah mendekati bahaya," kata Okta.

Terlepas seluruh risikonya, keputusan Okta memilih menjadi seorang pemadam kebakaran bukan keputusan yang tiba-tiba. Sosok ayahnya yang juga puluhan tahun mengabdi sebagai pemadam kebakaran menjadi panutan tersendiri baginya.