Lonjakan harga serta rencana impor membuat tanda tanya besar di masyarakat. Impor beras tersebut dapat merugikan petani apa lagi saat panen raya.
Lonjakan harga beras di beberapa daerah diketahui akibat fenomena El Nino. Pemerintah berencana melakukan impor beras sebagai langkah antisipasi El Nino yang mengganggu produksi beras agar Indonesia memiliki stok cadangan strategis.
Impor beras tersebut membuat masyarakat kembali bertanya apakah Indonesia masih masuk dalam kategori swasembada beras. Pasalnya, Indonesia selalu melakukan impor beras dari tahun ke tahun. Namun, ada beberapa momen impor tampak lebih tinggi dari biasanya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira mengatakan naiknya harga beras akibat dari pemerintah yang tidak siap dalam menghadapi anomali cuaca dan mismanagement pada beberapa kebijakan. Bhima menegaskan impor beras tersebut cukup disesalkan, dengan volume yang cukup besar apa lagi saat panen raya nanti di Februari hingga Juni 2024 dapat merugikan sisi petani.
"Bukannya pasokan beras itu didorong berbagai cara, serapan gabahnya ditingkatkan misalnya, tapi justru yang dilakukan adalah memilih jalur impor. Ini membuat para petani dan tenaga kerja yang mau masuk di sektor pertanian menjadi trauma." kata Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira.
Meski presiden sudah mengatakan bahwa rencana impor beras bukan terkait pemilu namun sebagai antisipasi fenomena El Nino, kebijakan impor yang dilakukan di tahun politik memang mengundang tanda tanya besar.