Presiden Joko Widodo kembali me-reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Senin 17 Juli 2023. Adanya nama yang pernah menjadi relawan atau tim sukses dirinya saat bertarung dalam Pilpres lalu, menjadi sorotan publik.
Dalam masa pemerintahannya selama dua periode, setidaknya Joko Widodo me-reshuffle kabinetnya sembilan kali. Pada masa pemerintahan era Kabinet Kerja, Joko Widodo empat kali me-reshuffle menteri-menterinya.
Sementara di era Kabinet Indonesia Maju, tercatat sudah lima kali moment reshuffle. Padahal masa pemerintahan masih akan berlangsung hingga 2024 nanti.
Sebenarnya, ancaman reshuffle kabinet pernah dilontarkan Joko Widodo, salah satunya pada 2020. Jokowi berdalih, jika tidak bisa bekerja dengan baik, maka akan diganti.
Saat itu Joko Widodo mengatakan, akan membuka langkah politik ataupun langkah pemerintah. Bisa saja membubarkan lembaga, ataupun me-reshuffle kabinet. Konteksnya saat itu adalah penanganan pandemi.
Dalam tahapan reshuffle atau penunjukan posisi strategis di pemerintahan, Joko Widodo justru memilih sejumlah nama yang dekat dengan dirinya.
Jika dirinci, ada belasan nama orang terdekat Jokowi yang duduk di kursi pemerintahan atau jabatan strategis lainnya. Sebut saja Menteri BUMN Erick Thohir yang pernah menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Pilpres 2019.
Ada juga Menteri PPK Sakti Wahyu Trenggono yang pernah menjadi Bendahara TKN. Terbaru, ada Budi Arie Setiadi yang baru saja dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika. Budi Arie Setiadi saat ini masih menjabat sebagai Ketua Pro Jokowi (Projo).
Selain ketiga nama itu, masih ada beberapa nama relawan Jokowi dan TKN yang duduk di kursi strategis, di antaranya:
1. Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia (TKN & Repnas)
2. Wamendes PDTT Paiman Raharjo (Sedulur Jokowi)
3. Dubes RI untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman (TKN)
4. Dubes RI untuk Mesir (2016-2020) Helmy Fauzy (Seknas Jokowi)
5. Komisaris PT PP Andi Gani N. W. (RBS Jokowi), dan
6. Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng (Gojo & TKN).