Kendati Sandiaga Uno tak ingin lagi memperpanjang isu soal perjanjian utang Rp50 miliar oleh Anies Baswedan. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan justru membaca hal itu sebagai bentuk negative campaign. Djayadi menduga isu ini dimunculkan untuk menggoyang basis elektoral Anies.
Pengamat politik Djayadi Hanan menilai narasi yang tiba-tiba muncul soal piutang dan perjanjian Prabowo-Anies tidak lain untuk memotret kesan negatif pada Anies Baswedan. Terlebih hingga saat ini pergeseran basis Prabowo ke Anies masih terus terjadi.
Menurut Djayadi, framing Anies yang dibangun oleh Gerindra juga bertujuan untuk menjaring swing voters dan undecided voters.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menyampaikan tak mau lagi memperpanjang isu tersebut.
Menurut Sandi, setelah ia solat istikharah dan berkonsultasi dengan keluarga, ia tak ingin lagi melanjutkan pembicaraan mengenai perjanjian utang piutang dengan Anies. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pun menyampaikan hubungannya dengan Anies sangat baik.