4 October 2022 18:25
Aremania Korwil Bantur, Slamet Sanjoko menceritakan kronologis yang terjadi saat terkunci di stadion, usai ditembaki gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan. Ia menyebut bahwa listrik di stadion sempat mati, sehingga menyebabkan penumpukan penonton yang sesak nafas dan terinjak-injak.
"Di arah tembakan itu, listrik stadion mati. Akhirnya kita kesulitan. Jadi, efek dari gas air mata itu karena perih ke mata, ke pernapasan juga sudah sesak, ditambah lagi berdesak-desakan," jelas Slamet.
Dalam tragedi Kanjuruhan, Aremania Korwil Bantur tidak ingin menyalahkan pihak manapun, dan berharap kepolisian dapat benar-benar bijak mengusut masalah ini demi keadilan.
"Kami intinya minta keadilan. Kita tidak menyalahkan polisi, tidak. Tapi, siapa yang salah? Artinya, kepolisian harus benar-benar bijak mengusut masalah ini," ujarnya.