24 December 2025 14:40
Jakarta: Sutradara legendaris James Cameron kembali mengajak penonton menyelami dunia Pandora melalui instalasi terbaru bertajuk 'Avatar: Fire and Ash'. Setelah sukses mengeksplorasi keindahan hutan rimba dan kedalaman samudra pada dua film sebelumnya, seri ketiga ini akan membawa penonton ke wilayah yang lebih keras, ekstrem, dan membara.
Fokus utama dalam film ini adalah perkenalan dengan suku Na'vi baru yang dikenal sebagai Ash People atau Suku Abu. Kelompok ini memiliki perbedaan mendasar dengan suku Omaticaya yang mendiami hutan atau Metkayina yang menguasai lautan.
Suku Abu digambarkan tinggal di wilayah vulkanik yang penuh dengan aktivitas gunung berapi. Berbeda dengan suku-suku sebelumnya yang cenderung damai, Suku Abu memiliki karakteristik yang lebih agresif, kelam, dan tertutup. Melalui karakter-karakter baru ini, James Cameron ingin menunjukkan bahwa bangsa Na'vi tidak selalu bersifat protagonis dan memiliki sisi gelap yang kompleks.
Secara teknis, Avatar: Fire and Ash akan menonjolkan kemampuan Visual Effects atau efek visual buatan (VFX) dan Computer-Generated Imagery atau citra yang dihasilkan komputer (CGI) tingkat tinggi untuk menciptakan pemandangan bara api serta abu yang artistik. Kontras visual antara api yang membara dan abu yang kelabu menjadi daya tarik estetika utama dalam film ini.
Selain kecanggihan teknologi, alur cerita juga akan menitikberatkan pada perjalanan emosional Jake Sully dan Neytiri. Perjuangan mereka kali ini tidak hanya sekadar menghadapi ancaman dari luar, tetapi juga konflik internal yang lebih personal dan penuh tekanan emosional.
Kehadiran film ketiga ini membuktikan bahwa semesta Pandora masih menyimpan banyak misteri yang belum tergali. Penonton akan diajak untuk mempertanyakan apakah Suku Abu akan menjadi sekutu baru atau justru menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidup Jake Sully dan keluarganya di masa depan.
Saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.
(Muhammad Fauzan)