25 June 2025 22:35
Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur merealisasikan janji besar mereka lewat program Gratispol dan Jospol. Tidak sekadar seremonial saja, ribuan penjaga rumah ibadah hingga para guru mendapatkan perhatian nyata dari pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berupa umrah, perjalanan religi hingga insentif.
Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud dan Wakil Gubernur Seno Aji secara simbolis menyerahkan penghargaan perjalanan religi gratis kepada para penjaga rumah ibadah dan memberikan insentif kepada ribuan guru di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Program bertajuk Gaspol ini merupakan realisasi janji Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur selama masa kampanye. Program ini memberikan apresiasi kepada para guru agama, marbot masjid, dan penjaga rumah ibadah nonmuslim yang selama ini berdedikasi tulus. Namun, kerap luput dari perhatian publik.
Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur menegaskan bahwa program ini merupakan langkah konkret pemerintah untuk membuktikan kehadirannya bagi rakyat.
Berdasarkan data yang ada, terdapat 3.187 orang marbot dan penjaga rumah ibadah lintas agama se-Kalimantan Timur. Dengan rincian 2.597 marbot masjid, 389 orang penjaga gereja Kristen, 144 penjaga gereja Katolik, 19 pura, 22 vihara, 16 kelenteng Konghucu.
Sebagai bagian dari Jospol, Pemprov Kaltim juga menyerahkan buku rekening insentif kepada 31.545 guru yang tersebar dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga guru RA, MI, MTs dan pondok pesantren. Insentif ini adalah bentuk penghargaan atas jasa para guru dalam mencerdaskan anak bangsa dan membentuk generasi emas Kalimantan Timur di masa depan.
“Mereka adalah penjaga nilai kebaikan, penjaga moral, dan penjaga umat. Tapi luput dari perhatian negara. Lewat program Gratispol, kami pastikan pengabdian itu dihargai,” ujar Seno.
Pemprov Kaltim berharap seluruh program ini dapat menjadi pemantik semangat untuk menjaga kedamaian, membangun kebersamaan, dan menyukseskan cita-cita Kalimantan Timur menuju generasi emas. Pada kesempatan yang sama, Pemprov Kaltim menandatangani nota kesepahaman dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
Kerja sama ini berfokus pada pengembangan kapasitas UMKM, koperasi, dan BUMDes agar berorientasi pada ekspor. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekspor berbasis desa dan mendukung pembangunan hijau berkelanjutan di Kalimantan Timur.