Siapa yang tak kenal dengan lagu hits Bunga Maaf yang kini tengah viral di kalangan pencinta musik Indonesia? Lagu yang dipersembahkan oleh grup musik The Lantis, berhasil meraih perhatian publik berkat lirik yang puitis dan melodi yang khas. Dalam kesempatan kali ini, tim Selamat Pagi Indonesia berkesempatan untuk berbincang dengan para personel The Lantis yang terdiri dari Giri, Ravi, dan Ojan, yang berbagi cerita tentang perjalanan musik mereka.
Awal Mula Terbentuknya The Lantis
Seperti yang disampaikan oleh Ravi, awal mula terbentuknya The Lantis pada 2020 dimulai dengan formasi yang lebih kecil, hanya bertiga. Mereka hanya iseng-iseng membuat akun Instagram dan merilis lagu di Spotify. Seiring berjalannya waktu, mereka memutuskan untuk mengibarkan bendera The Lantis secara resmi, dan akhirnya menambah personel. Namun, meski sudah mengalami pergantian personel, mereka kini memiliki formasi yang solid dengan dua lagu hits: Bunga Maaf dan Lampu Merah.
Genre Retrop dan Puitis
The Lantis dikenal dengan gaya musik mereka yang terinspirasi oleh The Beatles dan band legendaris Indonesia, seperti Naif. Mereka menggambarkan genre mereka sebagai musik retro yang tidak terikat pada pola musik pop
mainstream.
Lagu-lagu mereka, termasuk Bunga Maaf, memiliki lirik yang lebih puitis, membawa pendengar untuk merenung, dan merasakan makna mendalam dari setiap kata.
"Kami lebih suka dengan musik yang berkarakter, yang bisa memberikan pesan dan emosi, bukan sekadar lagu yang langsung
to the point," kata Giri dikutip dari
Selamat Pagi Indonesia pada Rabu, 16 April 2025.
Kolaborasi dan Proses Kreatif
Mengenai proses kreatif, mereka mengaku bahwa dalam menciptakan lagu, setiap anggota band sering berkolaborasi. Beberapa lagu ditulis bersama. Sementara ada juga yang dibuat oleh salah satu personel. Mereka juga terbuka untuk kolaborasi dengan pihak ketiga dalam menciptakan karya-karya baru.
Bunga Maaf dan Lampu Merah adalah dua lagu yang mengangkat nama mereka, bahkan sudah mendapat jutaan pendengar di
platform streaming musik.
Perjalanan Sukses dan Kesan Pendengar
Meskipun baru berkiprah selama 4 tahun, The Lantis sudah berhasil meraih kesuksesan besar. Bunga Maaf saja berhasil meraih lebih dari 114 juta pendengar di salah satu platform streaming. Tidak hanya di Indonesia, musik mereka juga mendapat perhatian di luar negeri, termasuk Malaysia.
"Senang banget sih, karena kami tidak menyangka bisa sampai di titik ini. Semua itu berkat dukungan fans dan juga
platform yang membantu kami dikenal lebih luas," ungkap Ravi.
Tanggapan tentang Royalti dan Hak Cipta
Dalam era digital seperti sekarang, The Lantis juga menyadari pentingnya hak cipta dan
royalti bagi musisi. Mereka mengungkapkan bahwa meski mereka tidak terlibat langsung dalam urusan hak cipta, mereka mendukung penuh upaya untuk memastikan musisi mendapatkan hak mereka.
"Kami mengikuti perkembangan
industri musik dan berharap adanya perubahan yang lebih baik di sisi hak cipta dan royalti," ujar Fauzan.
Kedekatan dengan Fans
Salah satu hal yang paling menarik dari The Lantis adalah kedekatan mereka dengan fans. Mereka tidak hanya menyebut fans mereka sebagai pendukung, tetapi juga sebagai keluarga.
Melalui media sosial, mereka berinteraksi secara langsung dengan penggemar, berbagi cerita, dan mengajak mereka untuk terus mendukung karya-karya baru.
"Kami menyebut fans kami sebagai 'Keluarga Lantis' karena kami benar-benar menganggap mereka bagian dari perjalanan kami," kata Giri.
Proyek Terbaru The Lantis
Menyusul kesuksesan dua album mereka, The Lantis sedang menyiapkan single terbaru yang rencananya akan dirilis pada akhir bulan ini. "Kami sangat bersemangat untuk mempersembahkan karya baru kepada kalian. Doakan semoga lancar," tutup Ravi.
Dengan karakter musik retro yang kuat dan lirik-lirik puitis yang mendalam, The Lantis membuktikan bahwa musik yang punya jiwa dan cerita tetap bisa diterima di tengah dominasi musik pop
mainstream. Kami tunggu karya-karya mereka selanjutnya!
(Tamara Sanny)