3 October 2025 11:19
Upaya evakuasi korban reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo terus berlanjut dengan langkah hati-hati. Tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Basarnas menerapkan teknik penstabilan struktur untuk memastikan proses pembongkaran tidak menimbulkan runtuhan tambahan yang bisa membahayakan korban maupun tim penyelamat.
“Pertama memang saya sudah melakukan penstabilan reruntuhan agar pada saat pembongkaran, struktur gedung yang sudah runtuh itu tidak menimpa lagi korban di bawahnya. Kami memberikan support baja di lokasi-lokasi tertentu agar stabil, sehingga bisa segera mencari akses korban,” ujar Mudji Irmawan, Tim Ahli Struktur Bangunan ITS, dalam program Breaking News Metro TV, Jumat, 3 Oktober 2025.
Mudji menambahkan, tim sudah mencapai titik kolom utama di area reruntuhan dan selanjutnya akan melakukan pembongkaran kolom dan balok di sekitar lokasi yang diperkirakan terdapat korban. Dengan kondisi struktur yang telah distabilkan, Basarnas dapat memperluas akses evakuasi dari berbagai arah.
Langkah percepatan ini juga merupakan permintaan dari keluarga santri yang berharap agar proses evakuasi dapat segera menemukan korban yang masih tertimbun.
Hingga kini, total keseluruhan korban akibat tragedi ambruknya bangunan musala Al Khoziny tercatat 113 orang, terdiri atas 103 selamat dan 10 meninggal dunia. Sejauh ini, tim SAR gabungan sudah mengevakuasi 23 orang dari reruntuhan bangunan.
Operasi pencarian masih terus berlanjut dengan melibatkan ratusan personel gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, PMI, Damkar, hingga berbagai unsur relawan dan organisasi potensi SAR.
(Aulia Rahmani Hanifa)