Jakarta: Bencana tanah longsor melanda Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu, 16 November 2025 siang.
Bencana tanah longsor tersebut mengakibatkan dua warga meninggal dunia, 26 warga masih dalam pencarian, sementara 917 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman, dan ratusan rumah terdampak.
Selain itu, 41 orang berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan setelah menyelamatkan diri ke hutan saat bencana tersebut terjadi.
Operasi pencarian terhadap warga yang belum ditemukan terus dilakukan dengn melibatkan personel BPBD Banjarnegara, TNI, Polri, sukarelawan, dan unsur SAR lainnya.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Bupati Nomor 300.2/871/TAHUN 2025 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana di Banjarnegara yang telah ditetapkan sebelumnya.
Banjarnegara rawan longsor
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan Kabupaten Banjarnegara dan Cilacap merupakan daerah dengan jumlah korban longsor terbanyak dalam 10 tahun terakhir di Jawa Tengah.
Berdasarkan data 2015–2024 BNPB mencatat Banjarnegara menempati urutan pertama wilayah dengan korban meninggal dan mengungsi akibat tanah longsor. Pada periode tersebut ada sebanyak 13.351 warga mengungsi akibat tanah longsor dan 330 meninggal dunia.
Sementara Kabupaten Cilacap berada pada posisi kedua dengan 9.547 warga mengungsi dan 276 meninggal dunia karena longsor. Selanjutnya disusul Kabupaten Magelang, Wonosobo, dan Purbalingga.
“Tingkat kerawanan longsor tidak berubah tanpa perbaikan lingkungan. Kalau historisnya pernah terjadi, kemungkinan akan terulang lagi seperti yang saat ini terjadi,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Sementara Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan sejumlah pengontrol dan pemicu longsor di Banjarnegara, di antaranya lereng curam.
"Material vulkanik yang menumpang di atas batu lempung-napal Formasi Halang yang merupakan bidang gelincir gerakan tanah yang sering terjadi di Kabupaten Banjarnegara, ucap Wafid.
Sumber: Redaksi Metro TV