Pemerintah Arab Saudi secara resmi mengeluarkan surat edaran larangan masuk ke wilayah Kota Makkah al-Mukarramah selama musim haji tahun ini. Kebijakan ini tertuang dalam surat dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, sebagai langkah pengamanan dan pengaturan jelang pelaksanaan ibadah haji 1446 Hijriah.
Larangan ini berlaku bagi siapa pun, baik warga negara Arab Saudi maupun warga negara asing yang memiliki izin tinggal tetap di Arab Saudi. Pengecualian hanya diberikan kepada mereka yang memiliki izin haji resmi (tasrih) atau memang terdaftar sebagai penduduk Kota Makkah.
Periode larangan masuk atau tinggal di Kota Makkah dimulai sejak tanggal 1 Zulkaidah hingga 13 Zulhijah 1446 H, yang bertepatan dengan 29 April hingga 10 Juni 2025. Selain itu, pemerintah Arab Saudi juga menegaskan larangan keras terhadap siapa pun yang mencoba melaksanakan ibadah haji tanpa tasrih resmi. Pelanggaran terhadap aturan ini akan dikenai sanksi hukum berat, termasuk kurungan, denda, dan deportasi.
KJRI Jeddah mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia (
WNI) yang berada atau akan masuk ke wilayah
Arab Saudi agar menaati semua aturan yang ditetapkan pemerintah setempat, termasuk batas waktu pelaksanaan umrah.
Pemerintah Arab Saudi juga telah menetapkan:
- 13 April 2025 sebagai batas akhir masuk bagi seluruh pemegang visa umrah ke Arab Saudi.
- 29 April 2025 sebagai batas akhir untuk meninggalkan wilayah Arab Saudi bagi seluruh pemegang visa umrah.
Bagi pihak perorangan maupun lembaga (muassasah) yang melanggar aturan ini, ancaman hukuman denda mencapai 100.000 riyal Saudi siap diberlakukan. Seluruh kebijakan ini merupakan bagian dari persiapan intensif pemerintah Arab Saudi dalam menyambut pelaksanaan ibadah haji 1446 Hijriah agar berjalan dengan aman, tertib, dan lancar.
(Tamara Sanny)
