Dedi Mulyadi Minta Seleksi Mahasiswa Kedokteran Diperketat

12 April 2025 23:05

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memerintahkan aparat penegak hukum untuk menindak secara tegas terhadap para pelaku pelecehan seksual yang berprofesi sebagai dokter residen anestesi. Pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyebut hal ini demi membangun kembali kepercayaan pada publik.

"Intinya adalah kita harus membangun kepercayaan atau trust yang tinggi terhadap perguruan tinggi, kemudian dunia kedokteran, jadi hukumannya harus tegas dan harus cepat diambil keputusan yang bersifat hukum dari perguruan tingginya, karena apa karena itu kepercayaan," ungkap KDM yang dikutip dari program Metro Hari Ini, Sabtu 12 April 2025.

Selain penindakan terhadap pelaku, KDM menyebut harus ada evaluasi dalam rekrutmen dokter. Oleh sebab itu, Ia meminta rekrutmen calon dokter harus diperketat. Sebab tak sepantasnya dokter yang notabenenya profesi paling dipercaya masyarakat, melakukan tindakan asusila.

"Kemudian yang berikutnya adalah mengevaluasi rekruitmen dokter artinya ada aspek-aspek yang terpenuhi. Kita jujur di hari ini yang masuk kedokteran itu yang punya duit," jelasnya.
 

Baca Juga: IDI Pertimbangkan Pecat Dokter PPDS Pemerkosa Anak Pasien di RSHS Bandung

Sebelumnya, Priguna Anugerah Pratama, seorang dokter yang sedang melanjutkan pendidikan spesialis di RSHS Bandung memperkosa keluarga penunggu pasien. Priguna adalah dokter residen anestesi dari PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad).

Kasus ini terjadi pada 18 Maret 2025 lalu di Gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung. Sebelum memperkosa korban, Priguna terlebih dahulu melakukan modus dengan cara pengecekan darah kepada korban yang diketahui merupakan anak dari salah satu pasien yang dirawat di RSHS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)