Debit air di Pintu Air Manggarai terus meningkat sejak Senin, 3 Maret 2025 malam, mencapai ketinggian 830 centimeter (cm) pada pukul 11.00 WIB. Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai diminta untuk tetap waspada.
Tingginya debit air membuat status banjir sempat naik ke siaga 3 dengan mencapai ketinggian 830 centimeter (cm) pada pukul 11.00 WIB. Hal ini berpotensi menyebabkan genangan di wilayah sekitar aliran Sungai Ciliwung.
Operator Pintu Air Manggarai, Andi Yusuf menjelaskan bahwa peningkatan debit air sudah terjadi sejak pagi. Mulanya tinggi masih di 785 cm, namun terus meningkat akibat kiriman air dari Bendung Katulampa.
"Pada pukul 08.00 WIB, tinggi muka air masih di 785 cm, tetapi terus meningkat akibat hujan lokal dan kiriman air dari Bendung Katulampa," kata Andi seperti dikutip dari
Breaking News Metro TV, Selasa, 4 Maret 2025.
Saat ini, tinggi muka air di Bendung Katulampa tercatat 90 cm atau berada di Siaga 4, yang masih tergolong aman, tetapi masyarakat di bantaran sungai tetap diminta untuk
waspada.
Peningkatan debit air juga berdampak pada arus
Sungai Ciliwung yang terpantau deras. Andi menambahkan sebagian besar air yang masuk ke Pintu Air Manggarai berasal dari aliran Ciliwung yang terbagi ke arah Ciliwung Kota. Selain itu, banyak sampah terbawa arus, baik dari wilayah hulu maupun dari lingkungan sekitar.
"Sebagian sampah berasal dari Bendung Katulampa, sebagian lagi dari sekitaran Sungai Ciliwung," kata Andi.
Untuk mengatasi masalah sampah, Dinas Lingkungan Hidup telah memasang penyaring di TB
Simatupang dan mengoperasikan alat berat di Manggarai untuk membersihkan aliran air. Sementara itu, guna mengurangi debit air di Pintu Air Manggarai, petugas telah membuka Pintu Ciliwung Lama hingga 175 cm.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)