1 November 2024 10:06
Jakarta — Badan Gizi Nasional (BGN) berencana melakukan uji coba program Makan Bergizi Gratis di 100 titik pada akhir 2024. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan sebagian besar lokasi uji coba akan difokuskan di Pulau Jawa, mengingat jumlah anak sekolah yang lebih banyak di wilayah ini.
Dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Dadan menjelaskan, BGN akan menggunakan tiga metode dalam pelaksanaan program ini. Di antaranya pembangunan dapur pusat, dapur sekolah atau pesantren untuk lembaga dengan jumlah siswa minimal 2.000, dan pelayanan di daerah terpencil. Dadan juga menekankan bahwa BGN akan menghadapi tantangan logistik dan infrastruktur, terutama di daerah terpencil.
BACA : Program Makan Gratis, Makanan Bakal Divakum untuk Daerah Terpencil |
“Termasuk kesulitan yang akan kami temui di daerah-daerah lain karena tentu saja rantai pasoknya akan beda, kesukaan orangnya juga akan beda, pasokan listriknya akan beda, kemudian kesediaan air juga akan beda,” ujar Dadan, dikutip pada Jumat, 1 November 2024.
Selain itu, Didin juga mengungkapkan, pihaknya akan melihat kendala yang dihadapi untuk dijadikan evaluasi dan menugaskan ahli gizi di setiap satuan pelayanan.
“Kami dalam bulan-bulan ke depan ini akan melihat kendala apa yang akan kami hadapi ketika program ini akan berjalan normal. Di setiap satuan pelayanan itu kami pasti mewajibkan ada ahli gizi yang dididik di perguruan tinggi dan mereka biasanya sudah paham standar komposisi gizi,” kata Dadan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris, meminta BGN untuk memperhatikan standar gizi dan pengawasan agar seluruh anak di Indonesia menerima nutrisi yang sama.
"Dengan anggaran yang ada kami berharap bahwa setiap anak atau penerima yang mendapatkan makan makan gratis bergizi ini bisa mendapatkan makanan dengan nutrisi yang sepadan. Kami akan melakukan pengawasan ketat untuk memastikan nutrisi yang diberikan setara dan merata," ujar Charles.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)