2 December 2023 14:44
Calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyebut saat ini Indonesia masih memiliki masalah demokrasi dalam kebebasan berekspresi. Sebab masih ditemukan istilah 'wakanda' dan 'konoha' di sosial media karena masyarakat takutuntuk menyebut kata Indonesia.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengundang calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan untuk berdialog dalam forum pers dan capres. PWI menanyakan sejumlah hal kepada Anies seputar sejumlah persoalan bangsa.
Menurut Anies Indonesia masih memiliki masalah demokrasi seperti masih ditemukannya istilah 'wakanda' dan 'konoha' yang sebenarnya merujuk pada negara Indonesia. Banyak masyarakat yang takut untuk berekspresi.
"Kalau masih menyebut Indonesia dengan istilah Wakanda dan Konoha, maka Indonesia masih ada masalah," kata Anies dalam dialog persama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Desember 2023.
Anies menyinggung Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Beleid itu memuat pasal-pasal yang menghambat kebebasan berpendapat.
Capres nomor urut 1 itu menyebut dirinya akan merevisi pasal-pasal yang menghambat kebebasan berpendapat. Supaya masyarakat berani mengeluarkan aspirasinya.
"Perasaan takut (mengungkapkan pendapat) itu tidak boleh ada," tegas dia.
Persatuan Wartawan Indonesia juga bertanya kepada calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan soal nasib dari Ibu Kota Nusantara (IKN). Anies menyatakan perlu mengkaji kelanjutan IKN berdasarkan skala prioritas, sehingga harus dibedakan apa hal yang penting dan mendesak.
Isu korupsi, kolusi dan nepotisme menjadi salah satu hal utama yang dibahas dalam dialog antara capres Anies Baswedan dengan Persatuan Wartawan Indonesia. Menurut Anies selain mengembalikan marwah KPK, pengesahaan RUU Perampasan Aset juga menjadi urgensi.