Jangan Berpulang saat Polusi Tak Berkurang

Berdasarkan data Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) polusi merupakan biang kematian. Angkanya luar biasa yakni 7 juta orang meninggal di dunia setiap tahunnya. Sehingga punya julukan sendiri yaitu pembunuh senyap atau silent killer. Dari angka 7 juta ini, 600 ribu di antaranya anak-anak. 

Berdasarkan data yang dirilis oleh pemerintah, polusi udara di Jakarta dihasilkan dari sejumlah faktor. Mulai dari kendaraan bermotor yang mengambil porsi hingga 44%, disusul industri sebesar 31%, manufaktur industri 10%, perumahan 14?n terakhir komersial 1%.

Dari sektor transportasi, sepeda motor mengambil porsi terbesar yakni 78?ri total kendaraan bermotor yang ada dengan pertumbuhan lebih dari 1 juta/tahun. Dari data tersebut dapat dilihat sepeda motor merupakan penghasil beban pencemaran per penumpang paling tinggi dibandingkan mobil pribadi berbahan bakar bensin dan solar, mobil penumpang dan juga bus.

Sementara itu pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan pabrik industri berbasis batu bara tidak hanya menghasilkan pencemaran sulfur dioksida, tapi juga articulate matter (PM) 2,5, merkuri dan juga nitrogen oksida yang berbahaya bagi manusia.

Dokter spesialis paru dari RSUD Persahabatan Jakarta, Feni Fitriani menyebut bahwa gangguan ISPA berulang dapat mengganggu fungsi paru-paru dan meningkatkan risiko asma. 

Untuk mengurangi polusi udara yang kian mengancam kesehatan manusia, pemerintah akhirnya mengeluarkan sejumlah kebijakan jangka pendek. Di antaranya kerja dari rumah (work from home/wfh), batasan emisi+industri, memperbanyak ruang hijau hingga rekayasa cuaca.

Sementara untuk jangka menengah, Presiden Joko Widodo meminta kementerian dan lembaga terkait secara konsisten mendorong penerapan kebijakan pengurangan penggunaan kendaraan berbasis fosil dan pindah ke transportasi publik.

Dan jangka panjang, Presiden meminta jajarannya memperkuat mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta pengawasan ketat terhadap industri dan pembangkit listrik terutama wilayah Jabodetabek.

Diharapkan pencapaian bauran energi nasional dari energi baru terbarukan (EBT) mencapai target sebesar 23% pada 2025 dan akan meningkat menjadi 31% pada 2050. 

Sementara Kementerian ESDM menargetkan pada 2040 nanti bauran energi baru terbarukan sudah berada di 71?n sudah tidak ada lagi motor berbahan bakar minyak. Dan pada 2050 sudah tidak ada lagi mobil berbahan bakar minyak yang dijual.