NEWSTICKER

Tangisan Kematian di Tanah Balkan

N/A • 11 February 2023 19:50

Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023). Saat gempa mengguncang banyak warga yang masih tertidur lelap sehingga masih banyak korban yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan. 

Tim SAR dari berbagai negara kini berkejaran dengan waktu menyelamatkan korban gempa. Sebanyak dua korban ditemukan selamat di tenggara Turki setelah 72 jam tertimbun reruntuhan bangunan. Penyelamatan bayi dan anak-anak menjadi tantangan tersendiri dalam evakuasi korban gempa. 

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendatangi lokasi gempa di Kota Iskenderun dan Adana, Turki, yang menjadi lokasi paling terdampak gempa. Saat kedatangannya, Erdogan mendapat kritik dari warganya karena upaya pemerintah yang dinilai lambat mengirim petugas penyelamat. Erdogan mengungkapkan bahwa cuaca yang mencapai -10 derajat celsius menjadi faktor lambatnya penanganan. 

Selain itu, ratusan WNI yang tinggal di Turki ikut merasakan kengerian detik-detik guncangan dahsyatnya gempa. Salah satunya mahasiswa Indonesia di Turki Nazifatul Ulya juga selamat dari reruntuhan bangunan. Ulya kini telah dievakuasi ke KBRI di Ankara beserta 29 WNI lainnya yang selamat dari gempa.

Namun, WNI bernama Nia Marlinda menjadi korban jiwa gempa di Turki. Nia dan keluarganya ditemukan meninggal di bawah reruntuhan rumahnya di Kahramanmaras. Keluarga Nia yang mengetahui kejadian ini mengaku ikhlas dengan kepergian anaknya beserta keluarganya. 

Guncangan gempa dahsyat menambah kesengsaraan di wilayah dilanda perang saudara dan krisis pengungsi Suriah selama 12 tahun. Hingga kini, diduga masih banyak orang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Firny Firlandini Budi)