Kehadiran Mass Rapid Transit (MRT) menjadi salah satu solusi bagi warga DKI Jakarta dan sekitarnya untuk menekan angka kemacetan lalu lintas ibu kota. Terlebih moda transportasi MRT juga terintegrasi dengan moda transportasi lain.
Sementara itu, PT MRT Jakarta terus mengembangkan pembangunan MRT Fase 2 sepanjang 11,8 kilometer dari kawasan Bunderan HI hingga Ancol Barat dan pembangunan MRT Fase 3 sepanjang 87 kilometer, yang membentang dari Cikarang, Kabupaten Bekasi, hingga Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.
Beragam fasilitas disediakan di setiap stasiun MRT seperti toilet, ruang P3K, ruang laktasi dan mushola, WIFI, kedai makanan, kursi tunggu, CCTV, fasilitas digital intelligent assistant, eskalator dan lift yang diprioritaskan bagi penumpang prioritas, seperti ibu hamil dan lansia, serta penyandang disabilitas yang menggunakan MRT.
Dari catatan PT MRT Jakarta, jumlah penumpang harian pada Februari 2023 mencapai rata-rata 85.625 orang atau meningkat dibandingkan Januari 2023, sebanyak 81.952 orang. Bahkan, sepanjang 2022 tercatat lebih dari 19,7 juta orang menggunakan layanan MRT Jakarta.
PT MRT Jakarta terus mengembangkan jalur transportasi rel angkutan cepat di wilayah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya. Setelah Fase 1 Lebak Bulus-Bundaran HI selesai, saat ini tengah dibangun Fase 2 Bundaran HI-Ancol Barat.
PT MRT Jakarta akan membangun jalur Fase 3 Koridor East-West yang membentang dari Cikarang Kabupaten Bekasi hingga Balaraja Kabupaten Tangerang.
Pembangunan MRT Fase 3 ini dimulai 2024 dan dibagi menjadi dua fase, yakni Fase 1 sepanjang sekitar 33,7 kilometer difokuskan untuk jalur di dalam Jakarta.
Sementara fase 2 akan fokuskan untuk jalur di luar Jakarta, sepanjang sekitar 84,1 kilometer. Ditargetkan pembangunan MRT Fase 3 akan berlangsung 6-7 tahun.
Pembangunan Fase 3 maupun tahap selanjutnya diharapkan dapat lebih menarik minat masyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Hal ini tentunya dapat menekan penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta.