Video seorang perempuan berbaring di kursi KRL karena nyeri haid viral di media sosial. Konsultan Ginekologi dan Onkologi RS Kanker Dharmais, dr. Muhammad Yusuf, mengatakan nyeri haid pada sebagian besar perempuan normal terjadi.
"Pada saat menstruasi, rahim itu mengalami kontraksi. Apabila volume darah yang keluar banyak maka semakin intens kontraksi yang dilakukan rahim," kata Yusuf di Newsline Metro TV, Minggu (19/3/2023).
Yusuf menjelaskan ketika volume darah yang dikeluarkan rahim banyak maka rasa nyeri semakin kuat. Ia mengatakan rasa sakit saat menstruasi akan lebih tinggi pada hari kedua dan ketiga. Pasalnya, volume darah keluar sangat banyak pada periode itu.
Meski nyeri haid wajar, Yusuf mengatakan para wanita harus waspada jika rasa sakit terus menerus terjadi. Pada beberapa kasus, kata Yusuf, sel-sel dinding rahim ada yang bertumbuh di luar organ reproduksi. Akibatnya, ketika menstruasi terjadi peradangan yang meningkatkan rasa nyeri. Masalah endometriosis (kista) sering terjadi pada kasus nyeri haid.
Ia juga mengatakan para wanita perlu waspada jika rasa nyeri tak bisa ditahan dan terdapat benjolan di perut bawah. Ia meminta semua perempuan menyadari sejak dini masalah benjolan dalam tubuh karena harus dianalisis. Sebagian besar perempuan tidak menyadari jika perutnya membesar. Ketika perut membesar, waspada kista yang muncul karena bisa saja ganas.