Kodam IV/Diponegoro Bedah 834 Rumah Tak Layak Huni di Jateng & DIY

?Kodam IV/Diponegoro berhasil memperbaiki ratusan rumah tidak layak huni di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hingga pertengahan 2025, tercatat sudah lebih dari 800 rumah warga yang mendapat bantuan bedah rumah. 

Rumah reyot berdinding bilik, berlantaikan tanah, dan atap bocor masih menjadi kenyataan bagi sebagian masyarakat di pelosok Jawa Tengah dan DIY. ?Namun, harapan mulai menyapa.

Sejak 2024 hingga pertengahan 2025, ?Kodam IV/Diponegoro telah berhasil membedah 834 rumah tidak layak huni. Rumah-rumah itu tersebar di berbagai kabupaten.
?
Program bedah rumah yang digagas langsung oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi dikerjakan secara gotong-royong melibatkan TNI, Polri, pemerintah daerah, masyarakat, bahkan si pemilik rumah sendiri. Proses renovasi umumnya memakan waktu 1-2 bulan per unit menyesuaikan kondisi dan ukuran rumah.

"Yang paling penting adalah atapnya sehingga mereka pada saat hujan maupun panas tidak kehujanan atau kepanasan," kata Deddy, dikutip dari tayangan Metro Hari Ini, Metro TV, Rabu, 2 Juli 2025. 
 

Baca juga: Istana Pastikan Rencana Perekrutan 24 Ribu Prajurit TNI AD Tak akan Ganggu APBN

Dalam pelaksanaannya, Kodam IV/Diponegoro juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta yang bersedia menjadi donatur. Selain meningkatkan kualitas tempat tinggal warga, program bedah rumah ini juga menjadi bukti kehadiran negara di tengah rakyat sekaligus memperkuat sinergi antara masyarakat dan aparat.

Kodam IV/Diponegoro terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memetakan wilayah yang membutuhkan bantuan serupa. Harapannya, rumah-rumah tak layak huni yang tersisa di pelosok Jawa Tengah dan DIY bisa mendapatkan perbaikan dan memberi kehidupan yang lebih layak bagi penghuninya.
?
"Semoga masyarakat atau rumah-rumah yang mungkin saat ini dinilai kurang layak itu kita harap semuanya bisa menikmati, paling tidak secara normal," ujar Deddy. 
?
Bedah rumah bukan sekadar mengganti genteng atau tembok. Tapi juga menghadirkan martabat dan kenyamanan bagi warga.