Misi Garuda Merah Putih II: Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Perang di Gaza sudah berjalan berbulan-bulan. Ribuan orang tewas, jutaan lainnya kehilangan rumah, dan banyak orang yang kini hidup dengan luka fisik maupun batin. 

Di tengah penderitaan ini, Indonesia mengambil langkah nyata. Bukan hanya memberi dukungan diplomatik, namun juga mengirimkan bantuan kemanusiaan langsung ke lapangan.

Pada 13 Agustus 2025, TNI Angkatan Udara (AU) melepas misi Garuda Merah Putih II. Dua pesawat C-130J Super Hercules Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma diterbangkan membawa 800 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza. 

Indonesia tidak sendiri. Misi ini akan melibatkan sejumlah negara dan bantuan akan disalurkan melalui metode airdrop, yakni menjatuhkan paket dari udara dengan rute penerbangan melalui jalur Yordania dan Mesir. 

Cara ini harus dipilih karena jalur darat di Gaza rawan serangan dan terhalang blokade. Operasi kemanusiaan ini terwujud setelah Israel membuka akses bantuan melalui airdrop sejak 1-24 Agustus. 
 

Baca juga: Indonesia Distribusikan 800 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Kementerian Pertahanan memastikan Zionis Israel tidak akan menghalangi pengiriman bantuan untuk warga korban perang di Gaza. Ada 10 titik penyaluran bantuan sesuai kesepakatan yang sudah ditentukan oleh Yordania. 

Pemerintah menyebut hal ini akan membantu Palestina dalam mekanisme kemanusiaan lainnya. Selain pengiriman bantuan, pemerintah juga berencana mendirikan pusat pengobatan di Pulau Galang, tepatnya di Kepulauan Riau. 

Fasilitas tersebut dirancang untuk merawat sekitar 2.000 warga Gaza yang terluka akibat perang. Tempat ini juga dapat menampung keluarga yang mendampingi para korban. Namun, rencana ini tidak bisa langsung dijalankan karena pemerintah harus menunggu persetujuan dari pihak-pihak terkait, seperti otoritas Palestina, Yordania, dan Mesir. 

Sebelum fasilitas ini resmi dibuka, pemerintah juga harus memastikan proses pemulangan kembali warga Gaza setelah dirawat. Jangan sampai mereka terjebak dalam skenario Zionis Israel untuk memindahkan warga Gaza keluar dari Palestina.