Tak Lagi Razia di Satu Titik, Operasi Zebra Jaya 2025 Pakai Pola Hunting System

Polda Metro Jaya menggelar Operasi Zebra Jaya 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai dari 17 hingga 30 November 2025. Berbeda dari tahun sebelumnya, operasi kali ini tidak lagi menggunakan pola stasioner (penyekatan di satu titik), melainkan menerapkan hunting system (patroli bergerak).

Kepolisian juga semakin memassifkan penggunaan teknologi tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE). Khususnya, E-TLE Mobile yang memiliki kemampuan untuk merekam pelanggaran dari depan dan juga belakang.

Peningkatan teknologi E-TLE Mobile ini sengaja dilakukan untuk menyasar pelanggaran yang marak terjadi, khususnya pengendara roda dua, yang sengaja mencopot atau tidak memasang tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) di bagian belakang.
 

Baca juga: Kreatif! Polisi di Malang Sapa Pengendara Pakai Kostum Superhero

Operasi Zebra Jaya 2025 digelar sebagai upaya cipta kondisi menjelang pelaksanaan Operasi Lilin, yaitu operasi pengamanan Natal dan Tahun Baru. 

Selain itu, operasi ini merupakan respons atas tingginya angka pelanggaran lalu lintas pada periode Oktober di Jakarta. Total tercatat lebih dari 500.000 pelanggar, hingga mengakibatkan 11.000 lebih kasus kecelakaan di Jakarta dan mengakibatkan 600 lebih korban meninggal dunia.

Dengan masifnya hunting system dan E-TLE Mobile, kepolisian berharap dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan demi menciptakan keselamatan berkendara di Ibu Kota.