Bahlil Tekankan Peningkatan Lifting Migas dan Carbon Capture and Storage

21 May 2025 17:27

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan sambuta pada IPA Convex 2025 hari ini, Rabu, 21 Mei 2025, di ICE BSD, Tangerang. Ia menyebut pentingnya peningkatan lifting migas Indonesia pada 2029-2030 dan peningkatan carbon capture.

"Kami laporkan bahwa kondisi lifting minyak kita sekarang kalau dibandingkan dengan tahun 1996-1997 di saat kejayaan bangsa kita, lifting kita waktu itu kurang lebih sekitar 1,5 juta sampai 1,6 juta barel per hari. Konsumsi kita itu kurang lebih sekitar 500 ribu barel per hari. Bahkan sempat 40% pendapatan negara kita itu tergantung dari oil and gas," kata Bahlil dikutip dari Breaking News, Metro TV, Rabu, 21 Mei 2025.

"Apa yang terjadi di tahun 2024? Lifting kita kurang lebih sekitar  580 ribu barel dan konsumsi kita sekitar 1,6 juta barel dan impor kita setiap tahun untuk oil and gas menghabiskan kurang lebih sekitar USD35-40 miliar. Artinya posisi di tahun '96-'97 dengan 2004 sekarang berbanding terbalik," tambahnya.

Sementara itu presiden memerintahkan Kementerian ESDM untuk meningkatkan lifting migas di angka 900 ribu-1 juta barel pada 2029-2030. "Atas dasar hal tersebut, Bapak Presiden telah mencanangkan dan memerintahkan kepada kami di Kementerian ESDM untuk lifting kita kita naikkan dan harus bisa mencapai di angka 900 ribu-1 juta barel pada tahun 2029 dan sampai dengan 2030," kata dia.

"Potensi migas kita dari 128 cekungan itu masih ada 68 cekungan yang belum diolah. Nah, sekaligus kami umumkan bahwa masih ada 60 wilayah kerja yang kita akan tenderkan pada waktu 2-3 tahun ke depan. Sebanyak 60 ini atas arahan Bapak Presiden kami akan kerjakan. Bahkan di beberapa area seperti di Selat Makassar itu area lama tapi pengembangannya yang harus kita lakukan," ucapnya.
 

Baca: Presiden Prabowo Optimistis Indonesia Segera Swasembada Energi, Siap Jadi Pemasok Global

Selain di Selat Makassar, Bahlil juga menyebut adanya cadangan migas sebesar 222 TCF di Natuna yang belum digarap serius pemerintah.

"Yang berikut contohnya juga di Natuna. Di Natuna itu ada sekitar gas kita itu ada sekitar 222 triliun kaki kubik (TCF), namun memiliki CO2 72%, ada yang 45?hkan minyaknya ada yang 30 ribu barel. Artinya apa? Cadangan kita masih cukup luar biasa. Saat ini ada 10 wilayah kerja yang sudah Plant of Development (POD) tapi mangkrak dengan kapasitas bisa kita tingkatkan produksi 31.300 barel. Bahkan ada yang sudah jalan sekitar 17 POD dengan total produksi 360 juta barel minyak dan 18351 Billion Cubic Feet (BCF) gas. Ini juga belum kita jalankan," kata dia.

"Dalam rangka mewujudkan apa yang Bapak perintahkan, maka kami dari Kementerian ESDM terpaksa melakukan hal-hal yang di luar kelaziman. Karena kalau hal-hal yang lazim, rasanya lifting kita akan seperti itu saja. Yang pertama kita melakukan perubahan regulasi besar-besaran, melakukan percepatan, dan tidak lagi kita persoalkan antara gross split atau cost recovery. Karena ARR-nya sekarang rata-rata sudah ekonomis yaitu minimal 13%, maksimal 17%,, di tengah 15%" ucapnya.

Selain lifting migas, Indonesia memiliki carbon captured and storage (CCS). Menurut Bahlil, selain membangun industri hijau, Indonesia perlu meningkatkan CCS. "Selain daripada lifting minyak dan gas, kita mempunyai harta karun yang namanya CCS. Dunia sekarang selalu berpikir sekarang tentang membangun industrialisasi dengan pendekatan green energy dan green industry. Salah satu di antara untuk mewujudkan green energinya dan green industrynya adalah bagaimana menangkap carbon capture-nya seutuhnya. Di Indonesia kebetulan Allah memberikan hadiah kita bahwa kita salah satu negara di dunia yang mempunyai carbon capture yang salah satu terbesar di dunia, di Asia Pasifik kita paling terbesar," ucapnya.

"Kalau memang Presiden Pak Prabowo serius untuk itu meningkatkan lifting, harus kita kolaborasi antara pemerintah, SKK, dan K3S. Sebagai wujud komitmen dan keseriusan kita,  setiap acara IPA menunjukkan aspirasi agar Bapak datang terus. Saya pikir demikian. Nanti saya jadi jurkam untuk teman-teman K3S," pungkasnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)