Tim INASAR Berhasil Evakuasi 4 Jenazah Korban Gempa Myanmar

4 April 2025 14:56

Naypydaw: Enam hari pasca gempa bumi dahsyat yang mengguncang Myanmar pada 28 Maret 2025 lalu, proses evakuasi korban masih terus dilakukan. Salah satu tim yang berkontribusi aktif dalam misi kemanusiaan ini adalah Tim SAR Indonesia (INASAR) yang berjumlah 61 personel.

Sejak tiba di Myanmar pada 1 April 2025, tim INASAR langsung bergerak cepat melakukan pencarian dan penyelamatan di beberapa lokasi terdampak, salah satunya di kawasan kompleks perumahan ASN Myanmar yang berada di sektor N13 dan N14, Kota Naypydaw. Dalam operasi evakuasi yang berlangsung intens, empat jenazah berhasil ditemukan dan dievakuasi. Keempat jenazah tersebut kemudian diserahkan kepada tim SAR setempat untuk proses penanganan lebih lanjut.

“Setelah kami tiba, langsung mendirikan base camp sesuai arahan. Keesokan harinya kami menuju lokasi dan berkoordinasi dengan tim SAR lokal. Kami menggunakan anjing pelacak (K9) untuk mengidentifikasi titik korban. Dari situ kami membuka akses dan menemukan tiga korban di hari pertama, dan satu korban di hari berikutnya,” ujar Komandan regu INASAR, Stefanus Narrendra dikutip dari Metro Pagi Primetime pada Jumat, 4 April 2025.
 

Baca Juga: Total 10 Korban Tewas Disapu Longsor di Batu-Mojokerto, 2 Masih Balita

Stefanus menambahkan, kondisi bangunan yang hancur akibat gempa menimbulkan kesulitan tersendiri dalam proses evakuasi, terutama karena struktur bangunan mengalami fenomena pancake collapse atau runtuhan bertingkat yang menyulitkan akses.

“Salah satu korban ditemukan di ruang tengah lantai satu dalam posisi terlentang, relatif mudah dievakuasi. Tapi dua korban lainnya dalam posisi duduk dan vertikal, sehingga butuh penggalian lebih dalam.”

Setelah proses evakuasi, jenazah diserahkan ke tim SAR Myanmar yang telah bersiap dengan alat pelindung dan transportasi menuju lokasi pemulasaran.

Misi penyelamatan ini direncanakan berlangsung selama 10 hari. Tim INASAR akan terus melanjutkan pencarian hingga batas waktu yang ditentukan, dengan tetap berkoordinasi erat bersama otoritas Myanmar.

(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)