Kontroversi Penyebab Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru

4 August 2025 00:59

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan belum menemukan bukti keterlibatan orang lain dalam kasus meninggalnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan. Temuan ini sejalan dengan kesimpulan awal kepolisian.

Hasil investigasi Komnas HAM didasarkan pada peninjauan TKP sebanyak dua kali pada 11 dan 22 Juli lalu, serta permintaan keterangan dari 12 saksi, termasuk keluarga, rekan kerja, dan jajaran Kemenlu. Komnas HAM juga telah memeriksa hasil penyelidikan Polda Metro Jaya, pihak RSCM, dan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).

Meskipun tidak ditemukan keterlibatan pihak lain, Komnas HAM meminta Polda Metro Jaya untuk tetap membuka ruang penyelidikan lanjutan apabila di kemudian hari muncul bukti atau fakta baru.

Keluarga Menolak Kesimpulan Polisi

Di sisi lain, pihak keluarga Arya Daru Pangayunan menyangkal hasil penyelidikan polisi yang menyebut Arya Daru meninggal dunia tanpa adanya keterlibatan pihak lain. Mereka menilai seluruh keterangan dan data yang dirilis tidak dapat menyimpulkan bahwa Arya Daru melakukan tindakan bunuh diri.

"Kami melihat pengamatan kami terhadap yang bersangkutan itu selama bertahun-tahun. Cukup kami sampaikan bahwa kami meyakini almarhum tidak seperti itu. Kita semua percaya bahwa keadilan adalah milik bersama. Pada waktunya nanti, kami juga percaya kebenaran akan terungkap," ujar kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus.

Pihak keluarga kini telah menyiapkan pengacara untuk mengawal kelanjutan kasus ini.

Sebelumnya, Kepolisian memastikan Arya Daru meninggal dunia akibat bunuh diri. Penyebab kematian diplomat muda tersebut, adalah karena gangguan pernapasan akibat tertutupnya saluran napas bagian atas.

"Penyebab kematian korban adalah akibat gangguan pertukaran oksigen dari saluran pernapasan atas,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025. 

Proses penyelidikan kasus kematian Arya Daru berlangsung selama tiga pekan. Korban ditemukan tewas dengan kondisi wajah hingga kepala terlilit lakban di kamar indekosnya, Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Sofia Zakiah)