Sejumlah tokoh nasional menghadiri Upacara Kesaktian Pancasila hari ini, Rabu, 1 Oktober 2025 di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Tampak di antaranya Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) Nusron Wahid, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad.
Tema upacara Hari Kesaktian Pancasila tahun ini adalah 'Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya'.
Dalam upacara hari ini, lagu nasional Indonesia Pusaka dan Gugur Bunga ciptaan Ismail Marzuki serta Bangun Pemudi Pemuda ciptaan Alfred Simanjuntak dilantunkan. Paduan suara dari putra-putri terbaik bangsa melantunkan lagu-lagu nasional. Mereka mengenakan pakaian adat lengkap dari berbagai daerah di Indonesia.
Naskah Ikrar Hari Kesaktian Pancasila dibacakan pada upacara hari ini. Naskah tersebut berisikan kalimat-kalimat pemaknaan pancasila bagi Indonesia. Ikrar juga menunjukkan kesungguhan bentuk interpretasi daripada pemaknaan bangsa untuk tetap mengamalkan nilai-nilai pancasila.
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober sebagai momentum untuk mengenang peristiwa G30S/PKI pada 30 September 1965. Peringatan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia pada tahun 1967.
Latar belakang penetapan Hari Kesaktian Pancasila berkaitan erat dengan peristiwa G30S/PKI. Pada dini hari 1 Oktober 1965, terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap enam jenderal dan satu perwira Angkatan Darat yang kemudian dikenal sebagai Pahlawan Revolusi.
Peristiwa ini merupakan bagian dari upaya kudeta yang dilakukan PKI untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Dalam upaya mengganti ideologi Pancasila dengan komunisme.
Pemberontakan G30S/PKI ini merupakan ujian yang berat bagi ketangguhan dan keampuhan Pancasila sebagai dasar negara. Gerakan ini jelas bermaksud untuk merebut pimpinan negara dan mengkomuniskan Indonesia. Namun, berkat kewaspadaan dan kesetiaan rakyat Indonesia terhadap Pancasila, upaya kudeta tersebut dapat digagalkan.
Peristiwa G30S/PKI menjadi titik balik penting dalam sejarah Indonesia. Setelah peristiwa tersebut, pemerintah dan rakyat Indonesia semakin menyadari pentingnya menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila terbukti mampu menjadi pemersatu bangsa dan mengatasi berbagai tantangan ideologi yang mencoba menggoyahkan persatuan Indonesia.
Penetapan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila memiliki makna simbolis yang dalam. Tanggal ini dipilih untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam membela Pancasila dan untuk menegaskan kembali komitmen bangsa Indonesia terhadap ideologi negara.