Kemendiktisaintek dan Institut Teknologi Bandung (ITB) berkolaborasi dalam menggelar Konvensi Sains, Teknologi dan Industri (KSTI) Indonesia 2025 di Gedung Sasana Budaya Ganesa, Bandung, Jawa Barat, pada 7 hingga 9 Agustus 2025. Konvensi ini digelar untuk pertama kalinya di Indonesia dengan mempertemukan lebih dari 2000 scientist.
Presiden RI Prabowo Subianto membuka dan memberikan keynote speech dalam forum yang mempertemukan para peneliti dan guru besar khususnya di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika), bersama para pelaku Industri, BUMN, dan pemerintah untuk bersama sama memajukan bangsa dan negara.
Forum ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan industri nasional yang berbasis sains, riset, dan inovasi teknologi. Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih turut hadir dan menjadi pembicara dalam acara tersebut.
Konvensi ini digelar untuk pertama kalinya di Indonesia dengan mempertemukan lebih dari 2000 scientist, yang juga sebagai salah satu peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang jatuh pada tanggal 10 Agustus 2025.
"Konvensi ini dengan mengumpulkan lebih dari 2.000 scientist adalah sebuah momentum besar yang pertama kali dilakukan di bangsa ini." kata Menteri Pendikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Brian Yuliarto, dikutip dari program Prioritas Indonesia, Metro TV, Kamis, 7 Agustus 2025.
Dalam laporannya, Menteri Pendikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Brian Yuliarto menekankan penguasaan sains dan teknologi sebagai langkah mewujudkan Sumber Daya Manusia (
SDM) unggul di Indonesia.
"Ini adalah kesempatan besar bagi kita semua untuk bersama-sama memikul tugas mulia, memajukan bangsa menguasai IPTEK untuk kemajuan industri dan melahirkan SDM-SDM unggul yang siap memikul berbagai tugas negara dengan penuh kejujuran dan penuh integritas." ungkapnya.
Hasil dari konvensi tersebut nantinya akan merumuskan peta jalan riset dan inovasi teknologi untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi bagi masyarakat. Selain forum diskusi, dalam acara tersebut menampilkan lebih dari 400 hasil riset unggulan dari sejumlah
perguruan tinggi.