11 June 2023 11:41
Penyanyi asal Indonesia Putri Ariani kini menjadi viral usai mendapatkan golden buzzer di ajang America's Got Talent 2023.
Penampilan Putri memukau para juri America's Got Talent seperti, Simon Cowell, Heidi Klum, Howie mandel dan Sofia Vergara serta para penonton.
Dalam ajang tersebut, Putri membawakan lagu ciptaannya sendiri yang berjudul “Loneliness", Putri tampil dengan suara emasnya dan alunan piano yang dimainkannya sendiri. Sorak suara penonton begitu meriah ketika Putri mengalunkan nada nada tingginya. Bahkan, para penonton memberikan standing ovation untuk penampilan Putri.
Terkesan dengan penampilan Putria Ariani ketika menyanyi, Simon Cowell salah satu juri langsung naik ke atas panggung meminta Putri memainkan lagu lagi. Penyanyi 17 tahun itu kemudian membawakan lagu Elton John berjudul “Sorry Seems to be The Hardest Word”.
Simon Cowell terpesona oleh bakat musik dan karisma Putri Ariani. Ia tanpa ragu menekan tombol golden buzzer dan mengirim Putri langsung ke live shows. Dari tepuk tangan dan confetti emas hingga respon yang menyentak dari penampil yang berbakat, golden buzzer selalu menjadi suguhan istimewa.
Sebelumnya, golden buzzer diperkenalkan di America's Got Tallen musim kesepuluh, tombol golden buzzer ditekan oleh juri yang terkesan dengan penampilan peserta, memungkinkan seorang penampil ke pertunjukan langsung.
Kontestan yang mendapatkan golden buzzer mendapatkan kehormatan untuk maju langsung ke live shows yang dapat menjadi game-changer besar. Golden buzzer ditekan sekali per musim oleh semua juri dan pembawa acara untuk suatu tindakan yang dirasa sangat sensasional.
Golden buzzer juga dapat diakatan impian setiap penampil di ajang tersebut. Hal ini menunjukan penampilan Putri Ariani sangat menawan.
Apresiasi tidak hanya datang dari para juri dan penonton America's Got Talent, Menparekraf Sandia Uno Menteri BUMN Erick Thohir hingga Dubes AS untuk Indonesia Sung Y Kim turut memberikan apresiasinya.
Sebagai informasi, Putri Ariani lahir pada 31 Desember 2005 dengan kondisi retina of premature dan dinyatakan buta total ketika usianya masih mencapai tiga bulan. Meski demikian, ia tidak membiarkan keterbatasan fisiknya menjadi penghalang dalam mengejar mimpi.