Warga Desa Sukamakmur, Dusun Tegal Luhur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar), mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) segera membangun bendungan untuk mengatasi banjir yang kerap melanda wilayah mereka.
Diketahui sejak Senin, 3 Maret 2025, banjir setinggi 165 cm masih menggenangi pemukiman akibat meluapnya Sungai Cibeet dan Sungai Citarum setelah hujan deras. Banjir kali ini berdampak pada 20 kepala keluarga (KK), sehingga memaksa mereka mengungsi demi keselamatan.
Maman, salah seorang warga, menceritakan air mulai masuk ke rumahnya pada pukul 18.00 saat berbuka
puasa. Banyak barang yang tidak bisa diselamatkan. Termasuk kasur dan perabotan. Dirinya hanya sempat menyelamatkan barang penting seperti dokumen dan pakaian lantaran aliran air yang cukup deras.
"Yang penting dokumen dan pakaian bisa dibawa," ujarnya seperti dikutip dari
Breaking News Metro TV, Jumat, 7 Maret 2025.
Maman membeberkan, banjir di Sukamakmur terjadi hampir setiap tahun. Terutama saat musim hujan. Pada 2021, banjir bahkan mencapai 3 meter,
merendam rumah hingga ke atap. Ia menilai kondisi ini tak bisa terus dibiarkan dan membutuhkan solusi permanen.
Tak hanya pemukiman, sawah warga juga
terendam yang menyebabkan kerugian hingga Rp40 juta. Seorang petani mengaku gagal panen, padahal seharusnya dalam beberapa hari ke depan sudah bisa memanen hasil tanamannya.
Wakil Ketua DPRD Karawang Dian Fahrud Jaman telah meninjau lokasi banjir. Dian menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kabupaten untuk mencari solusi jangka panjang.
Salah satu opsi yang akan dipertimbangkan adalah pembangunan
bendungan atau waduk agar air sungai bisa dialirkan lebih dulu sebelum masuk ke pemukiman. Warga berharap rencana ini bisa segera direalisasikan agar mereka tak lagi menjadi
korban banjir tahunan yang mengganggu aktivitas dan perekonomian mereka.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)