Ratusan Petani Cianjur Diduga Jadi Korban Pencatutan Identitas, Terjerat Utang Puluhan Juta

22 April 2025 17:10

Perwakilan petani di Cianjur, Jawa Barat, bersama kuasa hukumnya mendatangi Mapolres Cianjur untuk membuat laporan pada Senin sore, 21 April 2025. Mereka diduga telah menjadi korban pencatutan identitas oleh salah satu lembaga bantuan pertanian non pemerintah. 
 
"Kami berharap aparat penegak hukum, dalam hal ini bekerja sama dengan baik dengan kami, dan menindaklanjuti menyelesaikan persoalan yang diduga telah merugikan seluruh petani Kabupaten Cianjur, khususnya wilayah Cianjur Selatan," jelas kuasa hukum korban, Fanpan Nugraha, usai melayangkan laporan ke Polres Cianjur.

Kasus ini terkuak setelah sejumlah petani akan melakukan permohonan bantuan pinjaman secara resmi ke pihak bank. Namun ternyata nama mereka ditolak oleh pihak bank, karena memiliki riwayat kredit alias BI checking di Bank Mandiri dan Bank BJB.

Sebanyak sekitar 250 orang petani di empat kecamatan di wilayah Cianjur Selatan telah menjadi korban. Terungkap para korban memiliki tunggakan utang sebesar Rp45 juta per orang dengan total kerugian mencapai Rp11,2 miliar. Padahal korban tidak pernah melakukan pencairan maupun pinjaman ke pihak bank.
 

Baca juga: Dicatut Namanya oleh Perusahaan, Puluhan Petani di Cianjur Punya Utang di Bank

 

Kronologi Pencatutan Identitas

Kasus ini bermula dari proses pendataan penerima modal bantuan pertanian yang ditawarkan oleh sebuah lembaga bantuan pertanian non pemerintah pada 2023 silam. Perusahaan tersebut merupakan kepanjangan tangan dari salah satu perusahaan berbasis di Jakarta.

Perwakilan perusahaan tersebut atau disebut koordinator wilayah melakukan pengumpulan data petani tergabung dalam kelompok tani (poktan), terutama di wilayah selatan. Mereka memperkenalkan dan menawarkan program tanam, salah satunya talas beneng.

Untuk setiap pekerjaan yang sudah dilaksanakan di lapangan, pihak perusahaan akan meminta laporan pekerjaan dari para petani serta menyerahkan bukti foto dokumen berkas petani, Kartu Keluarga, dan KTP. Namun, dalam perjalanan sejumlah petani mengeluhkan adanya riwayat tunggakan pembayaran kredit di perbankan. Padahal, selama ini mereka tidak pernah mengajukan pinjaman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)