RI Bakal Tambah Impor Minyak dan LPG dari AS Senilai Rp167,73 Triliun

17 April 2025 14:43

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkap rencana penambahan kuota impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan minyak dari Amerika Serikat, dengan nilai lebih dari USD 10 miliar atau sekitar Rp165,73 triliun, dengan asumsi kurs sekitar Rp16.700 per dolar. 

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, penambahan volume impor minyak dan LPG dari Amerika Serikat, menjadi upaya pemerintah Indonesia untuk menekan dan menyeimbangkan surplus neraca perdagangan dengan AS yang mencapai USD 14,6 miliar, bedasarkan data Badan Pusat Statistik.

"Atas arahan Bapak Presiden, diminta untuk mengkaji agar sebagian impor kita bisa beli dari Amerika, dalam rangka menjaga keseimbangan neraca perdagangan kita." kata Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.
 

Baca juga: Hilirisasi Dinilai Strategi Tepat Hadapi Tarif Trump


Hal ini dikarenakan, Indonesia perlu mempersempit defisit neraca perdagangan AS, sebagai negosiasi menurunkan tarif resiprokal atau timbal balik sebesar 32 persen yang dikenakan AS atas produk asli RI.

Selama ini impor minyak Indonesia sebagian besar berasal dari Singapura, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika Latin, sedangkan sekitar 54 persen impor LPG RI berasal dari AS. Namun ke depannya impor dari negara itu akan dikurangi. 

Sementara, saat ditanya mengenai lifting nasional, Bahlil menyatakan targetnya sebesar 605 ribu barel per hari.

"Tahun ini 605 ribu barel per day," ucap Bahlil.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)