Bonus Demografi RI Tantangan Investasi

22 January 2025 15:40

Dalam agenda diskusi World Economic Forum 2025 di Paviliun Indonesia, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani mengatakan bahwa industri hilirisasi di Indonesia membantu pemerintah dalam menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya dalam menghadapi bonus demografi.

Dalam perhelatan WEF 2025 di Davos, Swiss, Indonesia terus menggelar serangkaian dialog komprehensif, untuk mempercepat implementasi kerja sama peluang-peluang investasi dengan negara-negara lainnya. 

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani menyatakan, banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia untuk menuju kemajuan berkelanjutan di masa depan, salah satunya adalah bonus demografi. 
 

Baca juga: Dihadiri Puluhan Pemimpin Negara, WEF 2025 Bakal Bahas Perubahan Iklim hingga Geopolitik


Menurut Rosan Roeslani, industrialisasi diperlukan Indonesia untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Terutama lapangan kerja yang berkualitas.

Oleh karena itu, perlu kebijakan yang fokus untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang menjadi salah satu kunci sukses. 

"Hanya sekitar 12-13 persen yang memiliki latar belakang diploma atau sarjana. Sehingga, kita perlu menguatkan SDM dan di waktu bersamaan kita menambahkan kemampuan mereka, serta meningkatkan produktivitas." kata Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)