29 July 2025 22:35
Tim digital forensik Bareskrim Polri membeberkan temuan mereka terhadap perangkat elektronik yang digunakan Diplomat Arya Daru Pangayunan. Salah satunya adalah dari perangkat seluler yang pernah digunakan Arya Daru pada periode 2019 hingga 2022.
Dari penyelidikan, ditemukan bahwa Arya pernah mengirimkan pesan ke salah satu badan amal yang menaungi orang-orang yang mengalami tekanan dan memiliki keinginan bunuh diri.
"Kami menemukan adanya pengiriman email dari alamat daru_c@yahoo.com ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa, termasuk yang dapat menyebabkan bunuh diri," jelas Tim Digital Forensik dari Direktorat Siber Polda Metro Jaya, Ipda Saji Purwanto dalam konferensi pers, Selasa 29 Juli 2025.
Saji menyebutkan, komunikasi yang dilakukan Arya Daru terbagi dalam dua segmen. Segmen pertama pada 20 Juni-20 Juli 2013 yang pada intinya menceritakan tentang alasan adanya keinginan untuk bunuh diri. Lalu hingga 5 Oktober 2021, ada sebanyak sembilan pengiriman email.
"Intinya sama, ada niatan yang semakin kuat untuk melakukan bunuh diri karena problem yang dihadapi," ucap Saji.
Sebelumnya, kepolisian memastikan diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, 39, meninggal dunia akibat bunuh diri. Penyebab kematian diplomat muda tersebut adalah karena gangguan pernapasan akibat tertutupnya saluran napas bagian atas.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan secara menyeluruh, tim belum menemukan adanya unsur tindak pidana dalam kasus ini. Kesimpulan tersebut diperoleh setelah dilakukan scientific crime investigation hingga evaluasi terhadap sejumlah bukti dan keterangan saksi.
“Kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya.
Proses penyelidikan kasus kematian Arya Daru telah berlangsung selama tiga pekan. Korban ditemukan tewas di kamar indekosnya pada Selasa, 8 Juli 2025. Saat ditemukan, wajahnya dalam kondisi terlilit lakban berwarna kuning.
Streaming