Bertugas dengan penuh ikhlas dan ketulusan dilakukan oleh Satgas Safari Wukuf Lansia. Mereka dengan sabar membantu 477 jemaah lansia dan risiko tinggi agar dapat mengikuti rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Kisah ketulusan bukan hanya tentang menunaikan puncak ibadah haji. Ini adalah kisah cinta petugas Satgas Safari Wukuf Lansia yang menyerahkan tenaga dan air matanya demi para lansia. Program Safari Wukuf Khusus Lansia memfasilitasi jemaah haji Indonesia dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikuti wukuf secara reguler bersama jemaah haji lainnya.
Adalah Yuni Puspita Sari, satu dari sekian banyak petugas Satgas Safari Wukuf lansia. Yuni bercerita selama 10 hari ia harus membantu para lansia mulai dari memandikan, menyuapi, memakaikan baju, menghibur, hingga membantu mereka ketika akan berangkat ke Arafah.
Bagi Yuni, setiap lansia memiliki cerita berbeda. Salah satunya cerita nenek Rosidah yang mengidap demensia.
“Kami kami itu benar-benar siaganya itu 24 jam nenek ini dan mengujinya luar biasa. Namanya nenek Rosida atau disebut dengan nenek Rudi. Kenapa disebut nenek Rudi? Karena beliau selalu memanggil anaknya yang namanya Rudi. Ketika diantarkan ke kamar mandi mau ke mau kencing atau dia enggak mau. Maunya di sebelah kulkas. Sebelah kulkas dibawa di karpet seperti itu,” tutur Yuni dikutip dari
Metro Pagi Primetime, Metro TV, Minggu, 15 Juni 2025.
“Sampai halnya kemarin Pak Kabid menanyakan itu betul saya ceritakan sebelah saya ada nenek Rudi. Saya dibilang ‘fitnah fitnah!’ saya digituin,” tutur Yuni sambil tertawa.
Cerita lain datang dari Tony Hartanto. Dokter yang biasa menangani pasien emergency ini harus bercipeku menghadapi tingkah laku Kakek Sohib. Toni bercerita Kakek Sohib merupakan tuna netra yang mengalami demensia dan tidak jarang melukai orang-orang di sekitarnya.
“Kalau dilarang sedikit, Pak, jangan masuk ke kamar perempuan, marah-marah. Terus kalau kita diamkan, tahu-tahu sudah menginjak-injak ramp jalan otomatis. Dia tendang-tendang kencang. Ketika kita melarang itu semua karena mengganggu, kita akhirnya ditonjok,” tutur Tony.
Namun bagi Yuni dan Dokter Tony, merawat dan membantu lansia adalah salah satu amalan yang tak ternilai. Petugas seperti Yuni dan dr. Tony bukan hanya sekedar pendamping ibadah. Mereka adalah tangan kasih, hati yang hadir, dan pelita bagi para jemaah haji lansia.