Meski pasokan bahan bakar minyak (BBM) di empat SPBU Aceh Tenggara sejak sepekan ini mulai normal, namun antrean panjang masih saja terjadi. Kondisi tersebut dimanfaatkan warga untuk menjual BBM eceran seharga Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per liter untuk jenis Pertalite dan Pertamax.
Antrean kendaraan berbagai jenis terjadi sejak malam hingga pagi hari sehingga kemacetan pun tak terhindarkan. Untuk menghindari penyelewengan dan juga mengurai kemacetan, Bupati Aceh Tenggara Salim Fakhry menerbitkan surat edaran kepada seluruh konsumen dan SPBU yang menyatakan antara lain SPBU dibuka serentak mulai pukul 07.00 WIB sejak Senin, 8 Desember 2025.
Pembelian BBM Dibatasi
Pembelian bahan bakar minyak (BBM) dibatasi yaitu untuk sepeda motor hanya Rp50 ribu untuk jenis Pertalite dan kendaraan roda empat sebanyak Rp200 ribu untuk jenis Pertalite.
Sementara kendaraan roda enam atau lebih dibatasi Rp400 ribu untuk jenis Pertalite. Dan hal ini juga berlaku untuk BBM jenis Biosolar.
Menurut Bupati, antrean pembelian BBM di sejumlah SPBU di Aceh Tenggara bukan karena langka, namun diduga ada oknum yang memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan.
"Bupati sudah bersurat ke Pertamina. Sekarang pasokan lancar dan tidak ada alasan Pertamina untuk menahan. Makanya ini kan ada di masyarakat seolah-olah ini akan terjadi kelangkaan. Padahal ini tidak langka," kata Salim dikutip dari
Headline News, Metro TV, Selasa, 9 Desember 2025.
"Walaupun kita tahu ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengoplos minyak ini. Dia beli di SPBU seharga Rp10 ribu, dia sedot dari tangki. Dia jual Rp25 ribu sampai Rp30 ribu. Jadinya untukmenutup rantai inilah kita keluarkan edaran Bupati Aceh," sambungnya.