Kemenhut Gandeng Polri Usut Asal Muasal Kayu Gelondongan saat Banjir Sumatra

5 December 2025 10:48

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sepakat membentuk Satuan Tugas (Satgas) Gabungan untuk menyelidiki temuan kayu gelondongan pascabanjir bandang dan tanah longsor di Pulau Sumatra. Kayu-kayu ini diduga memperparah dampak bencana, termasuk kerusakan jembatan, rumah, dan korban jiwa. 

Pertemuan tindak lanjut antara Menteri Kehutanan Raja Juli dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo digelar pada Kamis malam, 4 Desember 2025, untuk membahas pengamanan kawasan hutan.

Menteri Kehutanan Raja Juli menyampaikan bahwa kerja sama ini didasarkan pada Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemenhut dan Polri untuk menjaga hutan Indonesia. Fokus utama penyelidikan saat ini adalah menjawab kekhawatiran publik soal asal-usul material kayu yang terseret banjir.

"Berdasarkan MoU itu, kami berharap concern publik yang sekarang muncul beberapa hari ini pascabanjir, yaitu keingintahuan publik tentang asal-usul di mana material kayu yang terbawa banjir itu berasal," jelas Raja Juli.
 

Baca juga:

Bedah Editorial MI - Derita Rakyat Bukan Ladang Konten


Kemenhut telah mengumpulkan data awal menggunakan penerbangan drone di area terdampak untuk memetakan potensi lokasi penebangan liar. Selain itu, digunakan pula teknologi identifikasi anatomi kayu atau AIKO untuk menelusuri jenis kayu dan asal muasal kayu ini ditebang.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan akan melakukan pendalaman. Penyelidikan oleh Satgas Gabungan akan dilakukan dengan menyusuri hulu hingga hilir guna menemukan sumber kayu dan dugaan pelanggaran. 

"Kami menyambut baik dan akan melakukan kerja sama dengan Menteri Kehutanan dan tim untuk membentuk Satgas Gabungan untuk melakukan penyelidikan terkait dengan temuan-temuan kayu yang diduga juga ini berdampak terhadap kerusakan," ujar Kapolri. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggie Meidyana)