Beberapa partai politik tertarik mengusung publik figur termasuk artis untuk maju dalam kontestasi Pilkada 2024. Bermodal popularitas, para pesohor ini pun diharapkan mampu meraup kemenangan.
Ketua DPP Partai NasDem, Saan Mustopa menyebut bahwa pencalonan artis dalam Pilkada 2024 mampu mendongkrak popularitas sebagai prasyarat pilihan masyarakat.
"Walaupun berdasarkan survei yang beredar kalangan artis tidak menjadi pilihan utama dalam kontestasi politik, kalangan profesional masih memiliki rintangan berupa kurangnya popularitas publik. Inilah mengapa kalangan artis dapat berperan mendampingi kalangan profesional untuk mendongkrak suara," ungkap Saan dalam program
Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Selasa, 16 Juni 2024.
Saan menyebut waktu penyelenggaraan Pilkada yang begitu singkat menjadi alasan utama pengusungan artis oleh partai politik di Pilkada 2024. Sebab, hal tersebut dapat mendongkrak popularitas.
"Terlebih Pilkada 2024 ini sangat singkat, kita cuman punya waktu kurang lebih dua bulan. Walau demikian, kami tetap memprioritaskan kader-kader di daerah untuk dapat maju, dan mereka memang sudah dekat dan memahami masyarakat," ujar Saan.
Menurut Saan, partai politik berperan besar dalam menjaga kualitas dan kapasitas calon putra-putri daerah yang maju dalam pilkada. “Inilah tantangan politik terkini, politisi profesional perlu mendongkrak popularitas dan bagi kalangan artis harus terus belajar, jangan hanya mengandalkan popularitas. Tugas partai lah yang mengkombinasikan agar tidak ada kesenjangan atau
gap yang terlalu lebar,” tutur Saan.
Artis Berpolitik Mengindikasikan Kaderisasi Partai yang Buruk
Pengamat Komunikasi Politik, Anang Sujoko menjelaskan, majunya kalangan artis dalam politik memunculkan kritik publik. Menurutnya, merekrut artis di tengah-tengah puncak ketenaran mereka menandakan partai politik tidak memiliki sistem kaderisasi yang matang.
“Mencomot artis yang sedang naik daun untuk kontestasi politik menimbulkan pertanyaan, bagaimana dengan kaderisasi partainya? Apakah sudah sesuai dengan nilai ideologi partai?,” tanya Anang.
“Artis yang tercitra dalam benak masyarakat adalah artis yang tampil pada panggung dan bercitra positif. Pengetahuan seorang artis dalam dunia politik seolah-olah membuat dunia politik adalah sesuatu yang lebih menjanjikan kesejahteraan yang lebih baik dibanding dunia artis,” sambungnya.