500 Kapal Nelayan Antusias Meriahkan Tradisi Sedekah Laut di Tambaklorok

Sebanyak lebih dari 500 kapal antusias untuk memeriahkan tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji di Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara. Tradisi ini juga diikuti oleh Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama forkopimda Kota Semarang turut hadir, serta mengikuti prosesi larung sesaji dan aneka makanan tradisional di tengah laut. Wali Kota Semarang yang biasa disebut Mbak Ita mengaku bangga dan mengapresiasi masyarakat nelayan Tambaklorok yang tetap menjaga kelestarian tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji sebagai perwujudan kearifan lokal. 

Menurut Mbak Ita, Sedekah Laut Larung Sesaji ini sebagai bentuk rasa syukur atas hasil laut dan ungkapan permohonan kepada Yang Maha Kuasa. Nelayan dinilai memiliki peran sangat penting untuk menjaga sumber daya laut dan dengan tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji ini sebagai pengingat untuk tetap menjaga kelestarian ekosistem laut.
 

Baca juga: Pemkot Semarang Kembangkan Balai Benih Pertanian Jadi Agrowisata

Mbak Ita bersama ribuan orang dan nelayan ikut melarung sesaji dengan menggunakan lebih dari 500 kapal. Ia menambahkan, tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji bisa menjadi salah satu agenda yang masuk dalam kalender event tahunan Pemerintah Kota Semarang.

"Saya bersama-sama masyarakat, lebih dari 500 kapal yang sangat antusias dan ini merupakan salah satu bagaimana kita nguri-nguri budaya, menghormati leluhur kita untuk upacara-upacara tradisional atau upacara-acara seperti ini," kata Mbak Ita.

Dalam kesempatan yang sama, Mbak Ita sekaligus memonitor kapal-kapal nelayan yang masih menggunakan bahan bakar solar. Karena itu, Mbak Ita menyatakan akan mengimplementasikan hasil pengembangan riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait bahan bakar setara solar bernama petasol.

Petasol merupakan BBM hasil olahan sampah plastik melalui teknologi Faspol 5.0 mesin paspirolosis.