Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa tengah. Untuk pertama kalinya sejak didirikan 50 tahun lalu, tepatnya pada Maret 1972, Ponpes yang didirikan oleh Abu Bakar Ba'asyir akhirnya menggelar upacara bendera memperingati hari kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.
Pengamat Terorisme Ridlwan Habib mengatakan, Hadirnya Ba'asyir di upacara tersebut menunjukkan perubahan besar dari sisi ideologi beliau. Dengan upacara yang dihadirinya, bisa menjadi unsur untuk deradikalisasi di Indonesia. Mengingat Abu Bakar Ba'asyir pernah tidak mengakui pencasila sebagai ideologinya.
"Saya kira tidak cukup hanya setelah upacara, dengan simbolik saja. Harus ada program yang berkesinambungan antara teman-teman di pondok pesantren, temen-temen di organisasi masyarakat, dengan pemerintah. Secara sinergis dengan program yang berkelanjutan misalnya program pelatihan kerja bantuan usaha". Tutur Ridlwan dalam sesi wawancara.
Masyarakat juga dapat berperan untuk deradikalisasi. Dimulai dari lingkungan terdekat dengan memastikan anak-anak, keluarga, dan tetangga sekitar kita tidak terpapar dengan paham radikal.
