Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengungkapkan makna dari kunjungan Presiden Prabowo Subianto sejauh ini ke Tiongkok dan juga Amerika Serikat (AS) termasuk menjelaskan kesiapan pemerintah untuk memaksimalkan perjanjian dagang.
"Tapi pada dasarnya kita akan terus-menerus meningkatkan utilisasi dari perjanjian dagang seperti ASEAN-China FTA, RCEP, TIFA, dan IPEF. Pak Presiden kalau tidak salah beliau mengatakan bahwa 1.000 teman itu terlalu sedikit dan satu musuh terlalu banyak. Maka ini menjadi semangat untuk selalu bergotong-royong bersama-sama bekerja sama demi memajukan bangsa Indonesia dengan kerja sama yang cukup intensif dengan negara-negara seperti Amerika dan juga
Tiongkok," tutur Dyah dalam keterangannya.
Dyah mengatakan pihaknya siap mensukseskan hubungan bilateral antar kedua negara Indonesia-Tiongkok. "Jadi mari kita lihat, pada dasarnya kita siap bekerja dan selama ini kita sudah mengerjakan apa yang menjadi utama untuk mensukseskan bilateral relations antara kedua negara," ucapnya.
Melansir laman Sekretariat Kabinet (Setkab), Selasa, 12 November 2024, kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok yang ditandatangani adalah:
- Protokol Persyaratan Fitosanitari untuk Ekspor Buah Kelapa Segar dari Indonesia ke Tiongkok.
- Pedoman Kerja Teknis untuk Mempromosikan Perikanan Tangkap Berkelanjutan.
- Memorandum Saling Pengertian tentang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Biru.
- Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Sumber Daya Mineral.
- Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Mineral Hijau.
- Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Bidang Sumber Daya Air.
- Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Penilaian Kesesuaian.
Sejumlah kesepakatan tersebut mencerminkan pendekatan yang komprehensif dalam rangka memperkuat hubungan Indonesia-Tiongkok di berbagai bidang. Kesepakatan tersebut juga mencerminkan komitmen kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama bilateral Indonesia-Tiongkok.
Streaming