KPU Diminta Tegas Terapkan Aturan Debat Capres-Cawapres

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersikap tegas dalam menerapkan aturan selama debat capres-cawapres. Sebab, salah satu cawapres dinilai telah melanggar aturan debat yang telah ditetapkan.

"Kami melihat format debat capres atau debat cawapres secara keseluruhan tidak terlalu bisa menunjukkan kompetensi maupun wawasan atau penguasaan gagasan yang sesungguhnya dari para kandidat," kata Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim dalam program Primetime News, Metro TV, Senin, 25 Desember 2023.

Menurut Chico, hal yang disampaikan Gibran saat debat cawapres 70% tidak sesuai dengan substansi. Namun, ia mengakui tingkat kepercayaan diri Gibran yang sangat tinggi. 

"Justru saking percaya dirinyanya menyerempat ke arogansi," ujar Chico.

Chico menilai Gibran tidak mengindakahkan teguran KPU dari debat sebelumnya. Gibran justru malah melakukan hal yang sama, yakni memprovokasi pendukungnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Penjadwalan TPN Ganjar-Mahfud, Aria Bima juga mengatakan ada perilaku cawapres yang dinilai melanggar aturan di antaranya penggunaan istilah asing hingga berjalan keluar podium. Cawapres tersebut adalah Gibran Rakabuming Raka. 

Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menggunakan istilah tak biasa atau sulit saat melontarkan pertanyaan kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD. Aria Bima menegaskan pertanyaan yang dilontarkan oleh kandidat harus bersifat substantif. Bukan hanya menjebak paslon lawan. 

Selain itu, politisi senior PDIP itu meminta KPU tegas soal aturan teknis debat menyusul aksi Gibran yang kerap meninggalkan podium dalam debat cawapres. "Saya minta ketegasan KPU," ucapnya.

Mahfud MD sendiri memilih tidak meninggalkan podium debat karena taat peraturan. "Saya tetap ikut aturan, termasuk tidak meninggalkan podium. Itu kan aturan," ujar Mahfud. 

Sementara itu Deputi politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menganggap pertanyaan singkatan seperti yang dilontarkan kepada Muhaiman terkait SGIE mengurangi kualitas debat dan kualitas pertanyaan. Bahkan, Andi mengira SGIE merupakan makanan khas Jogja. 

"Waktu saya mendengarkan kata SGIE itu yang saya bayangkan nasi gurih di Jogja," tuturnya.