16 March 2024 17:24
Hari pemungutan suara Pilpres Rusia resmi dimulai pada Jumat, 15 Maret 2024 waktu setempat. Pemungutan suara yang berlangsung selama tiga hari ini dipastikan akan memperpanjang masa jabatan Presiden Vladimir Putin enam tahun lagi.
Hari pertama pemungutan suara di Rusia sudah diwarnai aksi vandalisme. Seorang wanita yang menuangkan cairan berwarna hijau ke kotak suara. Aksi serupa ternyata terjadi di empat TPS yang tersebar di Moskow.
Kepolisian Moskow menjumlah, setidaknya ada belasan aksi vandalisme lain seperti pelemparan bom molotov hingga penyiraman cairan disinfektan ke kertas suara.
Kekacauan juga terjadi di Kota Sverdlovsk, di mana salah satu TPS disiram bahan bakar minyak yang memicu kebakaran. Media lokal setempat mengabarkan, aksi vandalisme ini diduga kuat dilakukan pihak oposisi untuk mengacaukan proses penghitungan suara.
Meskipun proses pemungutan suara sempat tertunda, pemilih tetap dapat melanjutkan proses pencoblosan usai api berhasil dipadamkan. Tidak ada laporan korban luka maupun jiwa dari kejadian ini.
Diketahui warga Rusia harus melangsungkan pemilu di tengah kecamuk perang Rusia dan Ukraina. Di sejumlah TPS di Danesk dan Zaporisha yang kini diduduki militer Ukraina, tampak dijaga ketat tentara-tentara Ukraina.
Pemilu tahun ini Putin yang kembali mencalonkan diri untuk masa jabatannya yang kelima, praktis maju di Pilpres Rusia tanpa tantangan. Lawan-lawan politik Putin dipenjarakan atau berada di pengasingan di luar negeri.
Sedangkan lawan kuatnya, Alexei Navalny telah meninggal di penjara terpencil di Artik baru-baru ini. Tiga kandidat lainnya adalah para politisi yang tidak banyak menarik perhatian dari partai-partai oposisi yang sejalan dengan Kremlin.
Para pengamat tidak berharap Pemilu akan berlangsung bebas dan adil. Para pemilih pun tidak memiliki banyak opsi pemimpin baru.