ISEF 2024: Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah

29 October 2024 12:50

Sebagai negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia menyimpan potensi dan peluang besar sebagai pemain utama dalam perekonomian dunia, khususnya di sektor ekonomi & keuangan syariah. Melihat potensi tersebut, Bank Indonesia sebagai bank sentral berupaya memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di antaranya melalui Indonesia Sharia Economic Festival atau ISEF yang rutin digelar sejak 2014.

Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Imam Hartono menjelaskan ekonomi syariah Indonesia terus menunjukkan performa positif. Hingga semester pertama 2024, halal value chain (HVC) mencatat pertumbuhan 5.1% yoy dan ini menyumbang 25?ri PDB nasional. Sementara dari sisi keuangan, pembiayaan syariah juga tumbuh kuat dengan angka 11,4% per September 2024. Ini semua menunjukkan syariah memiliki peran signifikan dalam mendukung ekonomi nasional.
 

Baca: ISEF 2024 Disebut Jadi Strategi Pengelolaan Dana Haji Efisien dan Berkelanjutan

"Namun kami juga memandang tiga tantangan utama. Penguatan ekosistem halal dari hulu hingga hilir, kedua kita harus berinovasi produksi keuangan syariah agar produk lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan yang ketiga adalah literasi ekonomi syariah masyarakat yang masih relatif rendah," kata Imam.

Imam menjelaskan pada 2023, literasi masyarakat terhadap ekonomi syariah mencapai 23%. Ia menargetkan literasi ekonomi dapat mencapai 50% pada 2025. ISEF digadang-gadang menjadi sarana edukasi strategis dalam mewuudkan hal tersebut.

Untuk mewujudkan inovasi keuangan syariah di era digital, Bank Indonesia berperan sebagai akselerator, inisiator, dan regulator. Sebagai akselerator, BI memepercepat adopsi teknologi di sektor syariah dengan menghadirkan QRIS Syariah dan memperluas akses sertifikasi halal berbasis digital.

Sebagai inisiator BI menginisiais progran strategis berbasis digital seperti aplikasi satu wakaf untuk memudahkan masyarakat berwakaf dan mendorong literasi keuangan sosial. Platform ISEF dirancang untuk memudahkan kolaborasi dan sosialiasi ekonomi syariah.

Sebagai regulator, BI mendukung inovasi dengan memperluas Qris ke lebih banyak sektor UMKM syariah dan mendorong pengembangan instrumen pasar uang syariah. Hal ini untuk meningkatkan inklusi keuangan.

"Sedangkan terkait dengan sektor unggulan, kami menargetkan sektor-sektor seperti makanan halal, modest fashion, dan pariwisata ramah muslim untuk tumbuh lebih pesat dengan memanfaatkan teknologi digital dan memperkuat jejaring ekosistem halal," kata Imam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)