Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, atau yang akrab disapa Ara, melaporkan total rumah warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di tiga provinsi di Sumatra mencapai 139.485 unit. Kerusakan terparah tercatat di Provinsi Aceh. Laporan ini disampaikan Ara dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara.
Ara memaparkan data kerusakan rumah terbagi dalam empat kategori yakni rusak ringan, sedang, berat, dan hanyut sebagai berikut:
| Provinsi |
Rusak Ringan |
Rusak Sedang |
Rusak Berat |
Hanyut |
Total Terdampak |
| Aceh |
38.553 |
22.204 |
35.517 |
4.295 |
100.569 |
| Sumatera Utara |
19.936 |
4.304 |
4.351 |
1.135 |
29.766 |
| Sumatera Barat |
5.634 |
1.174 |
1.577 |
765 |
9.150 |
| TOTAL |
|
|
|
|
139.485 |
"Jadi total, Bapak Presiden, yang ringan, sedang, rusak berat, dan hanyut, total 139.485. Data per hari Minggu, 14 Desember 2005, jam 17.00 WIB," jelas Ara dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin 15 Desember 2025.
Untuk menindaklanjuti arahan Presiden agar bergerak cepat merelokasi dan pembangunan rumah, Kementerian PKP bersama TNI-Polri, BNPB, dan pemerintah daerah telah melakukan survei di 51 lokasi yang diusulkan sebagai tempat relokasi warga terdampak. Dengan rincian masing masing di Aceh 30 lokasi, Sumut 13 lokasi dan dan Sumbar delapan lokasi.
Ara menambahkan dalam waktu dekat akan dibangun 2.600 unit hunian tetap, dengan anggaran non-APBN.
“Saya laporkan sama Bapak, 2.000 yang sudah siap hunian tetap yang dibiayai non-APBN. Mohon maaf Pak, tadi malam ada tambah 500, tadi pagi 100 jadi terkumpul untuk 2.600 Pak. Dan siap untuk mulai bulan ini,” paparnya.