Mengapa Rusa Identik dengan Perayaan Natal? Ini Jawabannya-Serius Ini Hewan?

16 December 2025 09:29

Jakarta: Gambar Rusa Kutub yang menarik kereta Sinterklas (Santa Claus) adalah salah satu ikon paling universal dalam perayaan Natal. Meskipun tradisi ini terasa kuno, asal-usul keterkaitan antara Rusa dan Natal ternyata berawal dari sebuah karya fiksi modern, bukan dari mitologi Eropa kuno.

Hubungan Rusa Kutub dengan Sinterklas dimulai dari sebuah puisi Amerika Serikat yang sangat terkenal. Puisi tersebut berjudul A Visit from St. Nicholas (atau dikenal juga sebagai Twas the Night Before Christmas), yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1823.

Di dalam puisi inilah, Sinterklas pertama kali digambarkan secara eksplisit terbang melintasi langit dengan kereta luncur yang ditarik oleh delapan ekor Rusa Kutub. Karya sastra inilah yang secara efektif menciptakan dan mengabadikan citra Rusa Kutub sebagai penarik kereta Sinterklas dalam budaya populer global, mengalahkan hewan-hewan lain yang mungkin secara geografis lebih dekat dengan kutub.
 



Popularitas Rusa Kutub sebagai simbol Natal semakin meluas dan meledak pada tahun 1939. Peningkatan popularitas ini dipicu oleh penciptaan karakter Rudolph, si rusa hidung merah.

Rudolph diciptakan untuk sebuah buku cerita anak-anak oleh Montgomery Ward dan kemudian diadaptasi menjadi lagu Natal yang mendunia. Kisah Rudolph, yang dengan hidung merahnya yang bercahaya mampu menuntun kereta Sinterklas di tengah badai salju, memperkuat Rusa Kutub sebagai lambang keberanian dan semangat Natal yang ajaib.

Dengan demikian, hubungan antara Rusa Kutub dan perayaan Natal sebagian besar adalah kisah fiksi yang diwariskan dan dikembangkan melalui puisi dan cerita anak-anak, bukan tradisi keagamaan atau mitos asli. Rusa Kutub kini melambangkan semangat petualangan, perjalanan, dan keajaiban yang identik dengan musim liburan Natal.

Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.

(Muhammad Fauzan)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Zein Zahiratul Fauziyyah)