Para calon mahasiswa tengah menjalani Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) yang merupakan bagian dari proses seleksi untuk masuk perguruan tinggi negeri. Hasil dari UTBK ini menjadi dasar penilaian bagi calon mahasiswa untuk diterima di PTN melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Materi yang diujikan dalam UTBK SNBT 2025 terdiri dalam empat subtes, yakni tes potensi skolastik, literasi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan juga penalaran matematika. Tes dilaksanakan berbasis komputer dengan durasi ujian sekitar 2,5 jam. SNBT sendiri digelar pada 23 April hingga 3 Mei 2025.
Sebelum SNBT, terdapat jalur lainnya yang dibuka untuk bisa masuk perguruan tinggi negeri yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Para calon mahasiswa yang mengikuti sistem seleksi SNBP tidak perlu menjalankan tes karena penilaiannya berbasis nilai rapor, prestasi akademik, maupun prestasi non akademik.
Pelaksanaan UTBK di Universitas Indonesia
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek, Khairul Munadi meninjau langsung pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) hari pertama di Kampus UI Depok. Khairul mengatakan UTBK penting karena bukan hanya sebagai seleksi masuk, tapi juga sebagai upaya transformasi pendidikan yang lebih adil dan terbuka.
Khairul juga menyampaikan harus ada hal-hal yang diantisipasi jika terjadi kemungkinan kecurangan seperti memperkuat pengawasan selama proses ujian berlangsung.
Antisipasi Kecurangan, Unhas Pasang Pengacak Sinyal Selular
Pelaksanaan tes tahap pertama Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar juga berjalan lancar tanpa kendala.
Sebanyak 21.813 calon mahasiswa mengikuti UTBK dalam SNBT di Universitas Hasanuddin pada Rabu, 23 April 2025. Tahun ini jumlah peserta naik dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 20.222 peserta.
Keseluruhan ruangan ujian di Universitas Hasanuddin juga telah dilengkapi alat perusak sinyal atau jammer sehingga peserta tak bisa melakukan komunikasi keluar. Selain jammer, tiap ruangan peserta ujian juga telah dilengkapi kamera pengawas atau CCTV.
Rektor Unhas Jamaluddin Jompa memastikan bahwa UTBK di Unhas berlangsung lancar tanpa kendala berarti. Pihaknya hanya menerima laporan terkait satu unit komputer peserta yang sempat mengalami kerusakan. Namun, diganti dengan komputer cadangan.
"Ini adalah hari pertama yang secara nasional serentak dilakukan dan alhamdulillah di Universitas Hasanuddin berdasarkan pantauan terakhir tidak ada hal yang signifikan terjadi. Semua berjalan dengan baik," kata Jamaluddin.
Jamaluddin juga mengaku belum menerima adanya laporan kecurangan di hari pertama pelaksanaan UTBK di Unhas. Pihaknya telah melakukan antisipasi agar kecurangan yang terjadi tahun sebelumnya tak terulang kembali.
"Kita juga berusaha untuk memastikan kecurangan-kecurangan yang selalu menjadi isu nasional, berita-berita hot ini tidak boleh terjadi di Unhas karena ini harga diri dari pelaksana dan kita juga berusaha keras untuk mendapatkan kepercayaan pusat," tegasnya.