Kapal Wisata Tenggelam, Gubernur Bengkulu Buka Suara

13 May 2025 18:09

Korban tewas akibat kapal rombongan wisatawan yang tenggelam di Kota Bengkulu bertambah. Pada Senin, 12 Mei 2025, malam, satu korban meninggal dunia setelah 24 jam menjalani perawatan. Terkini, total korban tewas berjumlah delapan orang.

Gubernur Bengkulu Bapak Helmi Hasan mengatakan terdapat 107 penumpang Kapal Tiga Putra saat kejadian. Penyebab utama kecelakaan adalah ombak besar.

'Pertama, kita menyatakan duka yang mendalam atas kejadian yang menimpa kurang lebih 107 penumpang Kapal Tiga Putra. Kapal wisata ini memiliki rute Kota Bengkulu menuju Pulau Tikus pada Minggu, 11 Mei 2025," kata Helmi dalam Newsline, Metro TV, Selasa, 13 Mei 2025.

"Kejadiannya itu jam 16.00 WIB, Mbak. Kapal sudah sampai ke tempat wisata Pulau Tikus. Setelah selesai mereka kegiatan di sana, kapal pulang ke Kota Bengkulu. Mendekat ke Kota Bengkulu, menurut keterangan dari seorang korban yang dirawat di rumah sakit ada tiga ombak besar yang membuat mesin mati," tambahnya

Helmi menambahkan, usai mesin kapal mati, para penumpang sudah dapat melihat daratan. Beberapa nelayan yang sedang menangkap ikan melihat kejadian itu dan langsung berenang ke laut untuk memberi pertolongan kepada para korban.
 

Baca: Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Kapal di Perairan Bengkulu

Nelayan Penyelamat

Sebagian penumpang terselamatkan oleh nelayan-nelayan Kota Bengkulu. Tetapi naas, salah satu nelayan yang menyelamatkan ikut terluka dan tengah mendapat perawatan di rumah sakit.

"Kemarin saya sudah datang ke rumah sakit memonitor setiap hari. Yang kita lihat ini salah satu warga kota yang membantu korban tenggelam Kapal Tiga Putra. Beliau mampu  menyelamatkan beberapa orang dan sekarang dirawat di rumah sakit, tetapi kemudian kepalanya terbentur puing-puing dari kapal dan terluka," sambungnya.

Helmi menuturkan sosok nelayan yang menyelamatkan sejumlah korban itu akan mendapatkan hadiah penghargaan berupa umrah gratis.

"Karena kebaikan dia sebagai pahlawan begitu, kita pun memberikan reward berupa umrah gratis kepada nelayan penyelamat dan istrinya," ucapnya.

Sementara itu, delapan korban meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp50 juta per orang dari Pemerintah Provinsi Bengkulu.

"Delapan korban akan diberikan Rp50 juta per orang sebagai santunan duka. Kemarin saya datang ke rumah korban salah satunya dan mengikuti pemakaman jenazahnya dan menyerahkan secara simbolis santunan duka tersebut," kata dia.

Helmi mengatakan korban terluka di rumah sakit kurang lebih sekitar 13 orang. seluruh biaya pengobatan korban ditanggung oleh pemerintah sehingga tidak membebani keluarga. 

"Dan ini pun bukan hanya warga Bengkulu, ini juga warga dari provinsi tetangga juga ada. Ada dari Sumatera Barat, ada dari Jambi, ada dari Sumatera Selatan," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)