Kisah Masduki, Tiga Dekade Menjaga Rasa Kopi di Kota Suci

Misbahol Munir • 19 June 2025 12:53

Jeddah: Di tengah hiruk pikuk kota Jeddah, Arab Saudi, ada sebuah kafe kecil yang telah menjadi ikon bagi pecinta kopi. Baitul Gahwa atau Maison du Cafe', salah satu kafe kopi pertama di Jeddah yang berada di kawasan perbelanjaan Corniche. Kafe yang berada di tengah-tengah kawasan perbelanjaan toko parfume dan oleh-oleh khas Kota Suci Arab Saudi itu telah berdiri sejak 41 tahun lalu dan menjadi tempat favorit bagi banyak penikmat kopi. 

Di balik kesuksesan kafe ini, ada seorang barista legendaris yang telah mengabdikan diri selama hampir 30 tahun. Ia adalah Masduki Abdurrahman, seorang pria asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Mulanya, Masduki bercita-cita ingin bekerja di luar negeri. Seperti warga kebanyakan di kampungnya yang merantau ke Malaysia. Namun, orang tuanya tidak menyetujui. Karena desakan ekonomi pula, akhirnya ia memutuskan berangkat ke Jeddah, Arab Saudi, pada tahun 1995. Setelah sempat menganggur selama satu tahun, ia mendapat kesempatan bekerja di Kafe Baitul Gahwa melalui seorang teman. Pada awal 1996, ia memulai karirnya sebagai barista di kafe tersebut.

Menurut Masduki, perkopian di Jeddah pada masa itu masih sangat terbatas. Hanya ada dua kafe kopi yang terkenal, yaitu Darul Gahwa dan Baitul Gahwa. Namun, seiring waktu, kafe-kafe kopi lainnya mulai bermunculan, dan persaingan menjadi semakin ketat.

"Sekarang ini banyak warung (kafe) kopi juga. Jadi para penikmat kopi jadi mencar. Awalnya cuma di sini, cuma ada dua kopi," cerita Masduki di sela-sela meracik kopi di Kafe Baitul Gahwa, Jeddah baru-baru ini. 

Masduki juga mengungkap rahasia di balik kesuksesan Kafe Baitul Gahwa yang bisa bertahan hampir setengah abad itu. Ia hanya menggunakan biji kopi Arabica dari Brasil yang berkualitas tinggi dan memiliki rasa yang unik. Selain itu, ia juga memiliki teknik meracik kopi yang khas, yaitu menggunakan feeling (perasaan) dan tidak menggunakan ukuran yang pasti. Hal ini membuat kopi di Baitul Gahwa memiliki rasa yang konsisten dan menjadi favorit bagi banyak orang.

"Spesialnya micchiato sama cappucino. Keistimewaannya karena kita itu nggak pakai ukuran. Jadi kita bikin kopi pakai feeling, antara kopi sama susu jadi pas ukurannya," kata dia.

Ia juga menceritakan pengalaman luar biasanya dengan pelanggan. Banyak pelanggan yang telah menjadi langganan dan kembali lagi ke Baitul Gahwa karena rasa kopi yang konsisten dan pelayanan yang ramah. Bahkan, ada pelanggan dari luar negeri yang telah datang beberapa kali ke Baitul Gahwa dan memuji rasa kopi di kafe yang ia kelolanya.

"Kostumer kita ada yang sampai bilang, kopi di sini itu saya cari seluruh Jeddah, nggak ada kopi yang lebih enak dari ini. Banyak media-media Arab juga yang meliput, begitu jawaban dari kostumer," imbuhnya.

Masduki telah menetap di Jeddah bersama keluarganya. Ia memiliki dua anak, satu sudah menikah dan satu lagi masih berusia satu tahun setengah. Ia mengaku memiliki keinginan untuk pulang ke Indonesia dan membuka bisnis kopi sendiri. Namun, masih belum memiliki kesempatan untuk melakukannya.

Pengalaman dan kesabaran Masduki dalam melayani pelanggan telah membuat Baitul Gahwa menjadi tempat favorit bagi banyak orang. Metrotvnews.com/Misbahol Munir

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Wijokongko)