4 November 2023 20:26
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang memilih menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto masih memicu kekecewaan di kubu PDI Perjuangan. Meski kecewa dengan Gibran, pihak PDI Perjuangan memilih tidak memecat Wali Kota Surakarta ini dari partai. Namun, hanya memintanya mengundurkan diri. Mengapa?
Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa, 31 Oktober 2023 lalu, mengirim surat resmi kepada Gibran Rakabuming Raka. Surat ini berisi permintaan pengunduran diri Gibran dan pengembalian kartu tanda anggota (KTA) PDIP miliknya kepada pengurus DPC PDIP Surakarta. Namun hingga Sabtu 4 November, belum ada tanggapan dari Gibran.
Terkait status keanggotaan Gibran, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun menegaskan bahwa saat ini secara de facto Gibran sudah tidak lagi kader PDIP. Menurut Komarudin, PDIP tidak memecat Gibran karena khawatir akan muncul narasi Gibran dizalimi.
"Kalau kita ambil tindakan tegas, pecat, nanti dia gunakan itu, 'waduh saya dizalimi', itu sudah lagu lama," kata Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan (PDIP), Komarudin Watubun, di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023.
Namun, pernyataan Komaruddin ditepis Gibran. Menurut Gibran, dirinya tidak akan membuat narasi atau manuver terzalimi bila dipecat dari PDIP.
"Kita membuat enggak narasi-narasi seperti itu (terzalimi)," ujar Gibran, Surakarta, Kamis, 2 Oktober 2023.
Hingga kini, langkah politik Gibran meninggalkan PDI Perjuangan dan memilih menjadi bakal calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto masih memicu kekecewaan di partai banteng. Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat misalnya, menyebut langkah politik Gibran sebagai contoh yang tidak baik dalam demokrasi.
Djarot menyebut, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat sayang kepada Presiden Joko Widodo juga Gibran Rakabuming Raka dengan memberikan penugasan-penugasan selama ini. Namun, kini Gibran justru mengambil langkah terlalu jauh meninggalkan PDI Perjuangan.
"Saya kecewa karena Mas Gibran, kita sayang sama Mas Gibran ya mengambil jalan pintas seperti ini dan ini contoh yang kurang baik," ujarnya.
Menanggapi kekecewaan pihak PDI Perjuangan tersebut, bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto menyatakan, dalam demokrasi perpindahan kader partai politik merupakan hal yang wajar. Prabowo mengaku, ia juga banyak kehilangan kader karena diambil partai politik lain.
"Ini kan proses demokrasi, saya juga banyak kader saya yang diambil pihak lain, ya kita baik-baik aja, ya kan. Kan kita satu bangsa, satu negara," kata Prabowo.
Terkait tudingan langkah Gibran sebagai contoh tidak baik dalam demokrasi, Prabowo menyerahkan kepada masyarakat untuk memberikan penilaian masing-masing.
Pasangan Prabowo-Gibran sendiri telah mendaftar ke KPU pada Rabu, 25 Oktober 2023 lalu sebagai pasangan bacapres dan bacawapres terakhir sekaligus menutup batas pendaftaran yang ditetapkan KPU.